Cilacap (ANTARA News) - Museum Soesilo Soedarman, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mendapat tambahan koleksi berupa satu unit peluru kendali "Surface to Air Missile-75" (SAM-75) sumbangan dari Markas Besar TNI Angkatan Udara.

Koleksi baru tersebut diserahkan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito kepada Ketua Dewan Kurator Museum Soesilo Soedarman yang juga Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo di Museum Soesilo Soedarman, Desa Gentasari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jumat sore.

Dalam sambutannya, Indroyono Soesilo menyampaikan terima kasih atas sumbangan tersebut sehingga dapat menambah koleksi Museum Soesilo Soedarman.

Putra kedua almarhum Jenderal Purnawirawan Soesilo Soedarman itu pun menceritakan sejarah berdirinya Museum Soesilo Soedarman, termasuk asal usul beberapa koleksinya.

Saat ditemui usai meninjau peluru kendali SAM-75 sumbangan TNI Angkatan Udara yang ditempatkan di sisi kiri museum itu, Indroyono enggan memberikan banyak komentar.

"Saya berterima kasih kepada Wakasau. Untuk lebih jelasnya, silakan tanyakan langsung soal peluru kendali kepada Wakasau, beliau yang lebih tahu," kata dia yang didampingi Wakasau Marsda TNI Bagus Puruhito.

Terkait dengan hal itu, Wakasau Marsda TNI Bagus Puruhito mengatakan bahwa museum memiliki unsur edukasi dan unsur menginspirasi.

"Untuk melengkapi koleksi ini, kami kirimkan rudal ini yang memiliki sejarah pada waktu itu begitu hebat," katanya.

Sebelumnya, kata dia, TNI Angkatan Udara juga telah menyumbangkan sebuah pesawat tempur OV-10 Bronco untuk melengkapi koleksi Museum Soesilo Soedarman.

Menurut dia, pesawat tempur OV-10 Bronco sangat berjasa saat Operasi Seroja di Timor Timur (sekarang negara Timor Leste, red.) dan saat ini menjadi sebuah pesawat legendaris yang terkenal di dunia.

"Sama juga peluru kendali itu buatan Rusia, SAM-75," katanya.

Selain itu, kata dia, di dalam museum juga terdapat miniatur pesawat-pesawat milik TNI Angkatan Udara.