Orang tua perlu fokus tangani gangguan fisik pada anak autis
3 April 2015 13:43 WIB
Hari Autis Sedunia Siswa penyandang autis menunjukkan hasil karya lukis topeng ketika berlangsungnya Peringatan Hari Autis Sedunia di Bandung, Jabar, Kamis (2/4/15). Peringatan Hari Autis Sedunia bertajuk "Aku Kreatif" dan diikuti 200 siswa bertujuan untuk membangun kemandirian, meningkatkan solidaritas, dan edukasi. (ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra) ()
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Yayasan Autisme Indonesia dr. Melly
Budhiman mengungkapkan, selain gejala autisme, orang tua juga perlu
fokus menangani gangguan fisik yang menyertai penyandang autisme.
"Harus diketahui, anak-anak ini seringkali mengalami gangguan fisik. Misalnya, kalau makan susah, makan tanpa ditelan, bila begitu pencernaan terganggu. Orang tuanya mengeluh anak susah BAB (buang air besar)," ujar Melly kepada ANTARA News di Jakarta beberapa jam lalu.
Dia mengaku menemukan banyak kasus anak yang menderita alergi terhadap makanan tertentu dan memiliki tingkat kekebalan tubuh yang rendah. Dan, kata Melly, gejala autisme kadang muncul dari gangguan pada tubuh anak.
"Karena gejala autisme itu disebabkan karena kerja otak tak bagus. Kerja atau fungsi otak tidak bagus itu kadang-kadang disebabkan gangguan tubuh (penyakit), sehingga mempengaruhi otaknya. Makanya diperbaiki satu-satu," kata Melly.
"Harus diketahui, anak-anak ini seringkali mengalami gangguan fisik. Misalnya, kalau makan susah, makan tanpa ditelan, bila begitu pencernaan terganggu. Orang tuanya mengeluh anak susah BAB (buang air besar)," ujar Melly kepada ANTARA News di Jakarta beberapa jam lalu.
Dia mengaku menemukan banyak kasus anak yang menderita alergi terhadap makanan tertentu dan memiliki tingkat kekebalan tubuh yang rendah. Dan, kata Melly, gejala autisme kadang muncul dari gangguan pada tubuh anak.
"Karena gejala autisme itu disebabkan karena kerja otak tak bagus. Kerja atau fungsi otak tidak bagus itu kadang-kadang disebabkan gangguan tubuh (penyakit), sehingga mempengaruhi otaknya. Makanya diperbaiki satu-satu," kata Melly.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: