Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan asal Amerika serikat yang terkenal dengan produksi mikroprosesornya Intel menyatakan komitmennya untuk berkomitmen untuk mendukung perkembangan broadband di Indonesia.

"Kami ingin menggandeng semua, kami berkolaborasi dengan pemerintah dan mengajak pihak swasta untuk berkolaborasi," kata John E. Davies, Vice President Intel World Ahead Program, dalam temu media di Jakarta, Kamis.

Davies mengatakan bahwa misi Intel secara keseluruhan adalah menghubungkan segalanya dalam sisi teknologi. Ia berpendapat broadband dapat membantu segala bidang kehidupan seperti pendidikan, kesehatan dan lokal industri.

Menurut Davies setiap negara membutuhkan broadband plan. Indonesia sendiri telah menandatangani broadband plan tahun lalu.

Dalam mewujudkan broadband plan, menurut Davies, diperlukan real time document karena data selalu berubah dan perlu untuk diperbarui, dan "supply and demand" di mana jaringan internet disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

Intel yang merupakan produsen chip akan memenuhi dari sisi perangkat. Namun, hal tersebut menurut Davies akan percuma jika tidak dapat digunakan oleh pengguna karena minimnya layanan broadband.

"Baik menciptakan market,tapi lebih baik lagi bagaimana ini bisa bermanfaat dan dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Davies.

Intel sendiri telah mendukung perkembangan broadband dengan memberikan training di Indonesia sejak 2007. Hingga saat ini Intel mencatat 90.000 guru di Indonesia telah mendapatkan pelatihan.

Davies mengaku telah bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Ia mengatakan Menkominfo Rudiantara menyambut positif mengenai hal tersebut.

Intel bersama ITU (International Telecommunication Union), UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), IDB (Inter-American Development Bank) dan World Bank akan mengadakan workshop untuk mewujudkan broadband plan pada November mendatang di Jakarta.