Depok (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meninjau langsung persiapan Ujian Nasional yang menggunakan sistem computer based test (CBT) atau UN berbasis komputer di SMA/SMK Putra Bangsa Kota Depok, Jawa Barat.

"Kami ingin memastikan persiapan disekolah untuk menggelar UN CBT benar-benar sudah siap," kata Anies Baswedan ketika meninjau langsung persiapan UN CBT di SMK/SMA Putra Bangsa Depok, Kamis.

Mendikbud melakukan tinjauan langsung di dua sekolah yang akan menggelar UN berbasis komputer di Kota Depok Jawa Barat yaitu SMAN 1 Depok di Jalan Nusantara dan SMK/SMA Putra Bangsa. "Kedua sekolah sudah siap menggelar UN CBT," katanya.

Hanya saja kata Anies yang perlu diperhatikan adalah pasokan listrik selama berlangsung ujian nasional, karena jika mati lampu tentunya akan mengganggu pelaksanaan UN.

"Saya harap PLN bisa memperhatikan pasokan listrik selama UN," katanya.

Anies juga menjelaskan masalah kebocoran soal ujian nasional juga dapat dicegah dengan menggunakan sistem UN CBT ini, karena dengan sistem ini jika ketahuan ada kecurangan maka soal bisa segera diganti dengan waktu yang sangat singkat.

"Soal yang bocor dapat dengan cepat dilakukan perubahan dengan soal yang lain," katanya.

Dikatakannya sistem ini diharapkan dapat menjadi rute ujian bersama secara digital di Indonesia. UN CBT pada 2015 akan dilakukan bertahap saat ini akan diuji coba di 585 sekolah yang ada di 26 provinsi.

"Hasil dari pelaksanaan UN CBT ini, tentunya ada masalah dan kita akan diperbaiki kedepannya. Karena mau tidak mau kita akan memasuki dunia digital," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila mengatakan di Kota Depok ada 16 sekolah yang akan melaksanakan UN CBT masing-masing 10 dari swasta dan enam dari sekolah negeri.

Ia mengatakan untuk mengantisipasi adanya ganguan aliran listrik, pihaknya telah mengirimkan surat kepa PLN agar aliran listrik selama berlangsungnya UN tetap aman sehingga siswa dapat mengerjakan soal dengan baik.

"Kami sudah surati PLN agar aliran listrik tidak terhambat selama UN," katanya.

Sedangkan Wakil Kepala Sekolah SMA/SMK Putra Bangsa, Chotib mengatakan pihaknya menyediakan empat ruangan untuk siswa mengerjakan UN CBT. Setiap ruang akan diisi dengan 40 komputer, namun hanya 30 yang digunakan, sedangkan sisinya 10 unit untuk cadangan.

Chotib berharap agar selama UN CBT berlangsung tidak ada kendala dengan aliran listrik, karena sekolah kami tidak tersedia genset sebagai backup listrik.

"Mudah-mudahan aliran listrik selama UN lancar," harapnya.