Dirjen: sistem penanggulangan gawat darurat terpadu dikaji
ilustrasi Dirjen Pos & Penyelenggaraan Informatika Kemenkominfo Kalamullah Ramli (tengah) bersama (dari ki-ka), President of Carrier Business Group Huawei South Pacific Region Zhou Jianjun, Presiden Jaringan Router & Carrier Ethernet Asia Pasifik Selatan Huawei Technologies Co. Ltd Gai Gang, Direktur Teknologi untuk Jaringan Tetap Huawei Technologies Co. Ltd Daniel Tang dan CEO, Huawei Indonesia Sheng Kai, saling bertumpu tangan pada pembukaan Internet Protocol (IP) Huawei Technology Summit, di Jakarta, Selasa (24/3). (ANTARA FOTO/Audy Alwi )
"Belum kita mulai, masih kami konsepkan," katanya di Jakarta, Rabu.
SPGDT merupakan konsep terpadu untuk pemanggilan gawat darurat. Semua panggilan gawat darurat baik misalnya kebakaran, masalah kesehatan, kecelakaan, kepolisian akan berada dalam satu nomor tertentu.
"Karena selama ini misalnya kepolisian punya nomor sendiri, pemadam kebakaran punya sendiri atau UGD punya sendiri. Jadi ini nantinya seperti misalnya 911 di Amerika Serikat, semua ke satu nomor baru kemudian diteruskan ke pihak yang berwenang," katanya.
Rencananya, menurut dia, 10 daerah akan menjadi proyek percontohan untuk (SPGDT). "Kita ingin tahu dulu nantinya bisa efektif apa tidak," katanya.
Ia menambahkan, sampai saat ini masih mencari mekanisme yang tepat mengingat hal ini melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah daerah.
"Ini kan perlu koordinasi, perlu saling komunikasi, jadi masih kita bahas mekanismenya," katanya.
Sampai saat ini, pihaknya juga belum menentukan nomor untuk panggilan darurat tersebut. "Kita masih mencari yang pas, mudah diingat dan tidak tumpang tindih nantinya," katanya.
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015