Jember (ANTARA News) - Pihak Kepolisian Resor Jember mengumumkan hasil laboratorium forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur menyebutkan meninggalnya satu keluarga di Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, diduga keracunan karbondioksida (CO2).

"Ketiga orang yang merupakan satu keluarga diduga meninggal karena lemas dan diketahui ada kandungan CO2 di dalam darah mereka berdasarkan hasil otopsi laboratorium forensik Polda Jatim," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jember AKP Rony Setyadi, Rabu.

Satu keluarga yang tewas adalah Wasis (48), istrinya Saibah (42) dan anaknya bernama Ratih (9). Mereka warga di Dusun Krajan Barat, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, ditemukan tewas di rumahnya, Selasa (10/3).

Ketiga jenazah itu ditemukan di ruangan bagian belakang rumah dan pintu menuju ruangan itu terbuat dari kaca dan terkunci, ruangan tersebut tidak dilengkapi ventilasi udara, serta polisi juga menyita genset di rumah tersebut.

Menurut dia, kematian para korban diduga karena menghirup zat asam arang atau karbondioksida (CO2) yang berlebihan, namun polisi masih menelusuri asal gas.

"Memang ada genset di dalam rumah korban, namun kami belum bisa memastikan apakah CO2 itu dari genset atau benda lain. Polisi masih terus mendalaminya," ujarnya.

Ada kemungkinan satu keluarga itu menghirup CO2 terlalu lama, sehingga ketiga orang itu lemas hingga akhirnya meninggal dunia di dalam ruangan keluarga.

"Kondisi rumah itu tertutup rapat ketika ditemukan. Apakah mungkin karena situasi rumah pengap, sehingga mereka lemas? Semuanya masih kami selidiki," ujarnya.

Ia menegaskan, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh ketiga korban sehingga polisi memastikan mereka bukan korban pembunuhan.

"Kalau bunuh diri, kami juga masih belum bisa menyimpulkan hal tersebut karena tidak ada saksi mata dalam kejadian itu," katanya menambahkan.