Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan migas asal Amerika Serikat, ConocoPhillips, berjanji kepada Presiden Joko Widodo bahwa akan berinvestasi 2,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp32 triliun di Indonesia dalam tiga sampai empat tahun ke depan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, mengatakan, komitmen ConocoPhillips tersebut setara dengan realisasi investasi dalam empat tahun terakhir.

"Untuk investasi, selama empat tahun terakhir mereka investasi 2,5 miliar dolar AS dan dalam tiga sampai empat tahun ke depan mereka merencanakan investasi dalam jumlah yang sama," katanya saat menjelaskan hasil pertemuan Presiden Joko Widodo dengan petinggi ConocoPhillips di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Petinggi ConocoPhillips yang hadir antara lain Chairman and CEO ConocoPhillips Company Ryan Lance serta Presiden dan General Manager ConocoPhillips Indonesia Erec Isaacson.

Menurut dia, ConocoPhillips makin nyaman di Indonesia dan sudah bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero).

Sudirman mengatakan saat ini produksi gas Conoco secara nasional mencapai sekitar 20 persen, elpiji 24 persen, dan minyak enam sampai tujuh persen.

"Jadi, Conoco adalah mitra yang penting bagi Indonesia," ujarnya.

Menurut data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi gas ConocoPhillips pada 2015 ditargetkan 1.291 miliar British thermal unit (BBTUD) yang meliputi Blok Koridor, Sumsel, 956 BBTUD dan Natuna Block B, Kepri, 335 BBTUD. Sementara produksi minyak blok Conoco ditargetkan 20.500 barel per hari.

Conoco memiliki hak partisipasi 45-54 persen di Blok Koridor dan 40 persen di Block B.