Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayapura Adolf Yoku di Sentani, Selasa, mengatakan 20 petani dari Kabupaten Jayapura itu dianggap mengetahui secara baik teknik menanam, memelihara, dan mengelola Kakao. (Baca juga : Industri kakao Indonesia diprediksi jadi nomor satu dunia)
"Dari penilaian tersebut, para petani Kakao ini mendapatkan penghargaan dan sertifikat dari tempatnya berlatih, yaitu Cocoa Development Center di Luwu," katanya.
Adolf menjelaskan 20 petani kakao itu dikirim ke Luwu untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan terkait dengan cara pengelolaan tanaman kakao, serta bagaimana cara menanamnya selama satu bulan.
"Semua sudah dipelajari tentang cara berkebun yang baik dimulai dengan pembibitan dengan teknologi sambung samping dan sambung pucuk juga tentang teknik membuka lahan, menanam, memelihara, dan pascapanen," ujarnya.
(Baca Juga : Presiden Jokowi rencanakan Rp1,2 triliun untuk rehabilitasi kebun kakao )
Dia mengatakan para petani itu juga diberikan bibit kakao terbaik yang ada di Cocoa Development Center Luwu dengan harapan agar dapat memperbanyak bibit tersebut di Kabupaten Jayapura.
"Kami berharap, setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan tersebut, para petani ini bisa menerapkannya di wilayah masing-masing," katanya.
Dia mengatakan para petani itu juga diberikan bibit kakao terbaik yang ada di Cocoa Development Center Luwu dengan harapan agar dapat memperbanyak bibit tersebut di Kabupaten Jayapura.
"Kami berharap, setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan tersebut, para petani ini bisa menerapkannya di wilayah masing-masing," katanya.