Satu korban KM Kumala Endah ditemukan
31 Maret 2015 00:51 WIB
Ilustrasi. Sejumlah warga dan anggota Basarnas menurunkan korban kapal tenggelam dari Kapal Negara 225 Basarnas di Pelabuhan Raas, Sumenep, Jawa Timur, Rabu (8/10). Penumpang kapal "Jabal Nur" yang tenggelam di Selat Madura mulai ditemukan setelah dilakukan pencarian selama dua hari. (ANTARA FOTO/Seno)
Belawan, Sumut (ANTARA News) - Satu korban kapal kargo KM Kumala Endah yang tenggelam di Perairan Belawan, Provinsi Sumatera Utara, ditemukan penyelam Tim Search And Rescue (SAR) Gabungan, Senin.
"ABK (Anak Buah Kapal) yang telah meninggal dunia itu ditemukan sekitar pukul 15.30 WIB dalam kapal yang tenggelam tersebut," kata Kepala Seksi Operasi SAR Medan Gusti Syaiful di Belawan, Senin.
Jenazah ditemukan dalam keadaan gembung dan tidak utuh lagi, karena hampir enam hari lebih berada di dalam kapal kargo tersebut.
"Wajah mayat tersebut tidak jelas dan belum diketahui identitasnya. Saat ini telah ditangani petugas DVI (Disaster Victim Identification) Polda Sumut," ujar Syaiful.
Dia menjelaskan, saat tim penyelam SAR Medan menemukan korban, mereka kesulitan untuk mengeluarkan dari dalam lambung kapal tersebut, karena pintu KM Kumala Indah sangat kecil, sementara jenazah sudah membesar.
Namun, berkat kerja keras akhirnya penyelam berhasil mengevakuasi korban ke kapal milik Tim SAR Gabungan.
"Korban langsung dibawa ke Pelabuhan Belawan yang sudah menunggu mobil Ambulan untuk dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Sumut," kata Syaiful.
Dengan ditemukannya jenazah ABK tersebut, maka jumlah korban yang berhasil dievakuasi Tim SAR tercatat tiga orang.
Masih ada enam orang lagi ABK yang belum ditemukan dan diduga masih berada dalam kapal.
Tim SAR Gabungan yang melakukan pencarian terdiri dari personel Ditpolair Polda Sumut, SAR Brimob Polda Sumut, dan Basarnas berjumlah 28 orang, serta menggunakan empat unit kapal motor.
Sebelumnya, dua ABK KM Kumala Endah yang hilang di Perairan Belawan, ditemukan Kamis (26/3) siang.
Kedua ABK itu atas nama Daniel Marganda Sinaga (28) juru mudi, penduduk Jalan Tanah Jawa, Pematang Siantar dan Sutimin (49), nakhoda, penduduk Mojosono, Boyolali, Jawa Tengah.
KM Kumala Endah yang mengangkut 700 ton material konstruksi berangkat dari Pelabuhan Belawan Lama dan akan berlayar menuju Pendawangan, Kalimantan Barat, tenggelam pada Selasa (24/3) sekitar pukul 16.30 WIB.
KM Kumala Endah mengangkut 14 orang ABK, lima orang di antaranya berhasil diselamatkan setelah tiga jam terapung di laut.
Kelima ABK yang selamat tersebut adalah Sihol Sihombing (Mualim-2), Ferlani Sisiono (KKM), Eko Nugroho (Mandur), Reski Sucipto Pakulun (Juru Mudi), dan Ferdinan Pangaribuan (Juru Minyak).
Sedangkan sembilan orang ABK lainnya hilang, yaitu Riduan (Juru Masak), Sutimin (Nahkoda), Isak Sula (Masinis-1), Suhadi (Masinis-3), Mat Mustahruddin (Juru Minyak), Aris Setiono (Juru Minyak), Repido Brahmana (Juru Mudi), Daniel Marganda Sinaga (Juru Mudi), dan Ribut Wahyu (Masinis-2).
"ABK (Anak Buah Kapal) yang telah meninggal dunia itu ditemukan sekitar pukul 15.30 WIB dalam kapal yang tenggelam tersebut," kata Kepala Seksi Operasi SAR Medan Gusti Syaiful di Belawan, Senin.
Jenazah ditemukan dalam keadaan gembung dan tidak utuh lagi, karena hampir enam hari lebih berada di dalam kapal kargo tersebut.
"Wajah mayat tersebut tidak jelas dan belum diketahui identitasnya. Saat ini telah ditangani petugas DVI (Disaster Victim Identification) Polda Sumut," ujar Syaiful.
Dia menjelaskan, saat tim penyelam SAR Medan menemukan korban, mereka kesulitan untuk mengeluarkan dari dalam lambung kapal tersebut, karena pintu KM Kumala Indah sangat kecil, sementara jenazah sudah membesar.
Namun, berkat kerja keras akhirnya penyelam berhasil mengevakuasi korban ke kapal milik Tim SAR Gabungan.
"Korban langsung dibawa ke Pelabuhan Belawan yang sudah menunggu mobil Ambulan untuk dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Sumut," kata Syaiful.
Dengan ditemukannya jenazah ABK tersebut, maka jumlah korban yang berhasil dievakuasi Tim SAR tercatat tiga orang.
Masih ada enam orang lagi ABK yang belum ditemukan dan diduga masih berada dalam kapal.
Tim SAR Gabungan yang melakukan pencarian terdiri dari personel Ditpolair Polda Sumut, SAR Brimob Polda Sumut, dan Basarnas berjumlah 28 orang, serta menggunakan empat unit kapal motor.
Sebelumnya, dua ABK KM Kumala Endah yang hilang di Perairan Belawan, ditemukan Kamis (26/3) siang.
Kedua ABK itu atas nama Daniel Marganda Sinaga (28) juru mudi, penduduk Jalan Tanah Jawa, Pematang Siantar dan Sutimin (49), nakhoda, penduduk Mojosono, Boyolali, Jawa Tengah.
KM Kumala Endah yang mengangkut 700 ton material konstruksi berangkat dari Pelabuhan Belawan Lama dan akan berlayar menuju Pendawangan, Kalimantan Barat, tenggelam pada Selasa (24/3) sekitar pukul 16.30 WIB.
KM Kumala Endah mengangkut 14 orang ABK, lima orang di antaranya berhasil diselamatkan setelah tiga jam terapung di laut.
Kelima ABK yang selamat tersebut adalah Sihol Sihombing (Mualim-2), Ferlani Sisiono (KKM), Eko Nugroho (Mandur), Reski Sucipto Pakulun (Juru Mudi), dan Ferdinan Pangaribuan (Juru Minyak).
Sedangkan sembilan orang ABK lainnya hilang, yaitu Riduan (Juru Masak), Sutimin (Nahkoda), Isak Sula (Masinis-1), Suhadi (Masinis-3), Mat Mustahruddin (Juru Minyak), Aris Setiono (Juru Minyak), Repido Brahmana (Juru Mudi), Daniel Marganda Sinaga (Juru Mudi), dan Ribut Wahyu (Masinis-2).
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: