Depok (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Ujian Nasional 2015 siap dilaksanakan karena segala sesuatunya telah disiapkan jauh-jauh hari.

"UN sudah siap, baik secara mutu, bahan dan logistik sudah dipersiapkan jauh-jauh hari," katanya usai mengisi acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Depok, Jawa Barat, Senin.

Dia menjelaskan pelaksanaan ujian nasional menjadi salah satu tolok ukur kualitas pendidikan di Tanah Air yang dapat mencerminkan mutu pembangunan suatu bangsa.

Menurut Kalla, untuk mengukur kualitas pendidikan di Tanah Air tidak bisa diterapkan dengan menggunakan sistem otonomi, melainkan melalui ujian penyamarataan.

"Sistem perencanaan pendidikan itu harus dilakukan bersama-sama, bukan dengan intervensi otonomi daerah. Di situlah kemudian akan tercermin mutu nasional yang kemudian sekali lagi kenapa kita harus berbicara tentang ujian nasional," jelasnya.

Dengan menghadapi ujian nasional, beserta standar yang ditetapkan, maka siswa akan bekerja keras untuk dapat lulus ujian tersebut.

"Tidak ada orang yang berhasil tanpa kerja keras. UN itu yang bekerja keras ya gurunya dan muridnya. Selama ini kenapa mutu kita menurun, karena tidak belajar," katanya.

Jumlah naskah UN yang dicetak pada tahun ini sebanyak 35 juta eksemplar, yang akan didistribusikan kepada 50.515 SMP dan 18.552 SMA/SMK.

Sementara jumlah peserta UN sebanyak 7,3 juta siswa terdiri dari 3,7 juta siswa SMP, 1,6 juta siswa SMA, sebanyak 1,1 siswa SMK, dan 632.214 siswa pendidikan kesetaraan.

UN untuk tingkat SMA/SMK diselenggarakan pada 13 April-15 April 2015. Sementara untuk tingkat SMP pada 4 Mei - 7 Mei 2015.

Tak hanya berbasis kertas, pada tahun ini juga dilangsungkan UN berbasis komputer yang berlangsung pada 7 April - 20 April 2015.

Berbeda dengan penyelenggaraan UN sebelumnya, UN pada tahun ini tidak lagi menjadi syarat kelulusan, karena kelulusan peserta didik ditentukan oleh satuan pendidikan.

Hasil UN digunakan untuk pemetaan mutu dan program satuan pendidikan, dasar seleksi masuk jenjang berikutnya, serta pembinaan dan pemberian bantukan kepada satuan pendidikan sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan, ujarnya.