Depok (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla minta pembangunan sekolah menengah kejuruan (SMK) diperbanyak untuk menekan angka pengangguran.
"Kalau untuk mencari kerja yang membutuhkan keahlian, itu ada di SMK. Maka kenapa SMK harus lebih banyak daripada
sekolah umum, kalau tidak demikian maka sekolah (umum) itu bisa jadi
pabrik pengangguran," katanya dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Depok, Jawa Barat, Senin.
Dia mengatakan pemerintah mesti segera meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan supaya bisa menghasilkan sumber daya manusia yang siap kerja, khususnya di bidang industri.
"Kalau kita tidak siap dari sekarang, industri itu nanti pusatnya akan ada di Thailand dan Malaysia. Oleh karena itu kita usahakan anggaran, dan gurunya juga harus disiapkan dari sekarang, diadakan pelatihan," jelasnya.
Wakil Presiden menekankan bahwa pendidikan utama dalam memajukan suatu bangsa dan kualitas pendidikan sangat penting untuk pembangunan.
Dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memprioritaskan pembahasan penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan, percepatan peningkatan mutu dan akses pendidikan, serta peningkatan efektivitas tata kelola birokrasi dan pelibatan publik.
Konferensi tahunan tersebut akan membahas tujuh hal pokok yaitu Program Indonesia Pintar (PIP) melalui Pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun, Penguatan Kompetensi dan Kesejahteraan Guru, Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini, serta terkait kurikulum, buku dan Ujian Nasional 2015.
Konferensi yang berlangsung Minggu (29/3) hingga Selasa (31/3) itu juga membahas kebijakan pengembangan, pembinaan dan perlindungan bahasa; kebijakan pelestarian kebudayaan; serta penguatan tata kelola, peningkatan efektivitas birokrasi dan pelibatan publik.
Wakil Presiden minta SMK diperbanyak
30 Maret 2015 14:22 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: