Batauga, Sulawesi Tenggara (ANTARA News) - Warga di Pulau Kadatua, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, mengeluhkan kondisi beras untuk keluarga miskin, yang dikatakan mereka mirip (maaf) pakan ternak.
"Raskin yang diterima warga kami di Pulau Kadatua pada penerimaan beras bulan Maret ini tidak layang dikonsumsi karena kondisinya mirip pakan ternak," kata Kepala Desa Uwe Maasi, Pulau Kadatua La Ode Nafaruddin di Kadatua, Minggu.
Menurut dia, selain warna berasnya sudah tampak usang dan berbau tidak sedap, di dalam karung beras juga terdapat banyak kutu.
Selain itu kata dia, biji beras banyak yang patah, bercampur padi, sekam dan sebagian hancur seperti tepung.
"Untuk bisa dikonsumsi, warga terpaksa mencampurnya dengan beras lain yang kualitasnya lebih baik," katanya.
Ia mengakui pihak Badan Urusan Logistik Baubau membolehkan para kepala desa mengganti beras yang kondisinya rusak seperti pakan ternak tersebut.
Namun, untuk mengembalikan beras tersebut dari Pulau Kadatua ke gudang Bulog di Kota Baubau kata dia, biayanya hampir sampa dengan nilai besar yang akan didapat.
"Makanya, kita salurkan saja beras itu, biar warga penerima yang bisa mecari cara untuk bisa mengonsumsi beras itu," katanya.
Pantauan Antara di Pulau Kadatua, rata-rata beras miskin yang diterima warga tampak kusam dan kondisinya sudah hampir rusak.
Selain warna beras sudah tampak kusam, aroma beras juga berbau tidak sedap. ***3***
(T. KR-ASA) 29-03-2015
NNNN
Raskin di Batauga memprihatinkan
29 Maret 2015 05:56 WIB
ILUSTRASI-Beras raskin (ANTARANews.com)
Pewarta: Agus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: