Ansor Jatim dirikan Posko Siaga ISIS
28 Maret 2015 20:59 WIB
ilustrasi Aksi Menolak Gerakan ISIS Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Islam Solo melakukan unjuk rasa di depan balai kota Solo, Jawa Tengah, Senin (23/3/15). Dalam aksi itu Aliansi Pemuda Islam mengajak masyarakat untuk menolak gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho) ()
Surabaya (ANTARA News) - Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur mendirikan Posko Siaga (Waspada) ISIS untuk mengatakan gerakan radikal Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) itu.
"Kami juga sudah menginstruksikan seluruh pengurus dan kader di daerah-daerah untuk mendirikan posko serupa," kata Ketua PW GP Ansor Jatim H Rudi Triwachid di Surabaya, Sabtu.
Didampingi Ketua Satkorwil Banser Jatim H Ahmad Tamim dan Sekretaris H Umar Usman, ia menjelaskan pengurus dan kader Ansor se-Jatim juga akan aktif untuk melakukan Turba Deradikalisasi ke masyarakat sekitar.
"Untuk dakwah Islam rahmatan lil alamin itu, kami juga mengimbau seluruh komponen masyarakat Jatim melapor ke posko itu atau langsung ke pengurus NU dan Ansor di daerahnya. Bisa juga menghubungi Call Center Posko Siaga ISIS atas nama Sahabat Wildan 08123455585," katanya.
Menurut dia, langkah Ansor itu untuk menyikapi banyaknya terduga teroris dan kelompok radikal di Provinsi Jawa Timur yang tertangkap aparat. "Itu sinyal bahwa Jatim jadi target baru basis radikalisme," katanya.
Oleh karena itu, Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur menolak penggunaan terminologi "jihad" dan untuk kepentingan ekstremisme, radikalisme, dan terorisme, dan segala bentuk ekstremisme, radikalisme, dan terorisme yang mengatasnamakan Islam.
"Itu bentuk kejahatan kemanusiaan atas nama Islam yang berakibat pada hilangnya nyawa, cacat fisik, trauma psikis, dan kemanusiaan secara ekonomi, karena seluruh komponen masyarakat harus mewaspadai segala bentuk kegiatan yang mengarah pada ekstremisme, radikalisme, dan terorisme itu, termasuk ISIS," katanya.
Ia menambahkan PW GP Ansor Jatim siap berada di garda depan untuk melawan paham Radikalisme-Terorisme dan Gerak Gerik ISIS di provinsi ini.
Sebelumnya (27/3), Tim Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri bersama tim Polda Jatim menangkap satu lagi terduga anggota gerakan radikal Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) di Tulungagung, yakni RS.
Tertangkapnya RS itu merupakan pengembangan atas penangkapan sebelumnya (25/3), yakni tiga terduga anggota ISIS di Malang, yakni Abdul Hakim, Helmi Muhammad Alamudi dan Ahmad Junaedi.
"Kami juga sudah menginstruksikan seluruh pengurus dan kader di daerah-daerah untuk mendirikan posko serupa," kata Ketua PW GP Ansor Jatim H Rudi Triwachid di Surabaya, Sabtu.
Didampingi Ketua Satkorwil Banser Jatim H Ahmad Tamim dan Sekretaris H Umar Usman, ia menjelaskan pengurus dan kader Ansor se-Jatim juga akan aktif untuk melakukan Turba Deradikalisasi ke masyarakat sekitar.
"Untuk dakwah Islam rahmatan lil alamin itu, kami juga mengimbau seluruh komponen masyarakat Jatim melapor ke posko itu atau langsung ke pengurus NU dan Ansor di daerahnya. Bisa juga menghubungi Call Center Posko Siaga ISIS atas nama Sahabat Wildan 08123455585," katanya.
Menurut dia, langkah Ansor itu untuk menyikapi banyaknya terduga teroris dan kelompok radikal di Provinsi Jawa Timur yang tertangkap aparat. "Itu sinyal bahwa Jatim jadi target baru basis radikalisme," katanya.
Oleh karena itu, Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur menolak penggunaan terminologi "jihad" dan untuk kepentingan ekstremisme, radikalisme, dan terorisme, dan segala bentuk ekstremisme, radikalisme, dan terorisme yang mengatasnamakan Islam.
"Itu bentuk kejahatan kemanusiaan atas nama Islam yang berakibat pada hilangnya nyawa, cacat fisik, trauma psikis, dan kemanusiaan secara ekonomi, karena seluruh komponen masyarakat harus mewaspadai segala bentuk kegiatan yang mengarah pada ekstremisme, radikalisme, dan terorisme itu, termasuk ISIS," katanya.
Ia menambahkan PW GP Ansor Jatim siap berada di garda depan untuk melawan paham Radikalisme-Terorisme dan Gerak Gerik ISIS di provinsi ini.
Sebelumnya (27/3), Tim Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri bersama tim Polda Jatim menangkap satu lagi terduga anggota gerakan radikal Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) di Tulungagung, yakni RS.
Tertangkapnya RS itu merupakan pengembangan atas penangkapan sebelumnya (25/3), yakni tiga terduga anggota ISIS di Malang, yakni Abdul Hakim, Helmi Muhammad Alamudi dan Ahmad Junaedi.
Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: