Beirut (ANTARA News) - Pemimpin faksi pro-Iran di Lebanon, Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, mengutuk serangan udara pimpinan Arab Saudi terhadap milisi Syiah Houthi di Yaman.

Nasrallah mendesak semua pihak "kembali ke pembicaraan dan cara lain politik" di negara yang dicabik perang itu.

Pada pidato yang ditayangkan televisi, Nasrallah mengecam serangan udara pimpinan Saudi terhadap Houthi, lapor Xinhua. "Setiap serangan darat akan berakhir dalam kegagalan."

Ia juga menuduh negara Teluk menutup mata terhadap penderitaan rakyat Palestina dan mendanai ISIS.

Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan udara terhadap pejuang Houthi, Rabu malam lalu, dalam upaya memulihkan kekuasaan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi di negeri itu.

Hizbullah kini terlibat aktif dalam kemelut di negara tetangga Lebanon, Suriah, dengan membantu pemerintah Suriah menghadapi perlawanan, dan di Irak dengan ikut memerangi kelompok fanatik.

Aksi perlawanan Houthi selama berbulan-bulan di Yaman meningkat menjadi konflik regional ketika koalisi pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan udara terhadap wilayah yang dikuasai gerilyawan.

Hizbullah tegas mengecam operasi tersebut dan menyebutnya "tidak adil" serta "tidak sah".

"Hak rakyatlah yang tertindas," kata Nasrallah.

(C003)