Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP) menjalin kerja sama dengan salah satu toko daring Bhinneka.com sebagai salah satu agregator.

Insiasi sistem baru melalui agregasi data produk toko online dalam katalog elektronik ini dilakukan dalam rangka peningkatan jenis, jumlah dan kualitas barang/jasa.

"Targetnya lebih besar dari tahun lalu yang ditutup di angka Rp15 triliun, harapannya tahun ini bisa tumbuh pesat. Melewati angka Rp50 triliun sudah cukup bagus," kata Agus Rahardjo, Kepala LKPP di Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut Agus mengatakan bahwa LKPP tidak menutup kerja sama dengan pihak lain. Ia mengakui LKPP telah menjajaki kerja sama dengan sejumlah e-commerce lainnya.

Dalam kerja sama tersebut, Bhinneka.com mengaggregasi sekitar 8.663 produk ke dalam katalog elektronik LKPP.

"Kami hanya menyediakan produk IT seperti gadget dan komputer," kata Hendrik Tio, Direktur PT. Bhinneka Mentari Dimensi.

Untuk melayani pemesanan pemerintah, Hendrik berencana untuk membuka kantor cabang di seluruh Indonesia. Ia juga berkeinginan untuk menjalin kerja sama dengan pihak pemerintah seperti Pelni dan PT. KAI untuk proses pengiriman barang.

"Untuk pengiriman barang, saat ini kami telah bekerja sama dengan Angkasa Pura karena lebih cocok untuk pengiriman dalam jumlah besar dan kantor pos karena lebih dapat menjangkau ke daerah-daerah," ujar Hendrik.

Setelah kerja sama dengan pemerintah ini, Hendrik menargetkan pertumbuhan 30 persen tahun ini.

"Target transaksi, saya harap kami dapat mendapatkan Rp1--2 miliar per-hari dari pemerintah," kata dia.

Dengan agregasi toko online ini, LKPP mengatakan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi dapat dengan mudah melakukan pembelian barang dengan proses yang sederhana, cepat dan aman, tanpa melalui proses lelang yang memerlukan waktu lebih lama.

Semua riwayat proses negosiasi dilakukan secara transparan dan dapat diperiksa sehingga terjaga akuntabilitasnya.