Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo akan menghadiri Kongres Dunia ke-9 tentang Ekonomi Biru yang rencananya berlangsung di Surabaya, Jawa Timur pada 13-15 April 2015.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hari ini mengatakan bahwa Menko Kemaritiman dan Prof Gunter Pauli (pencetus Ekonomi Biru) akan memberikan pidato kunci dalam kongres yang digelar selama tiga hari itu.

Sebagaimana diketahui, Ekonomi Biru merupakan suatu rangkaian pendekatan dalam kegiatan industri yang meliputi beberapa aspek antara lain ramah lingkungan, berkelanjutan, multiproduk, dan sistem produksi bersiklus.

Penekanan implementasi gagasan Ekonomi Biru adalah pada aspek inovasi berwawasan ekosistem, sains dan teknologi, keterlibatan masyarakat melalui transfer pengetahuan, serta praktik kewirausahaan untuk pembangunan ekonomi lokal menuju pengentasan kemiskinan yang merupakan komitmen internasional.

Kongres Ekonomi Biru ke-9 di Surabaya itu merupakan kelanjutan dari Kongres di Madrid, Spanyol, pada tahun 2013. Konggres ke-9 ini diselenggarakan oleh "The Blue Economy Foundation", sebuah yayasan nirlaba dan akuntabel.

Setelah pidato Menko Maritim pada hari pertama, kongres pada hari kedua akan diawali dengan sesi kisah sukses sejumlah praktisi yang berhasil menerapkan aspek-aspek pendekatan ekonomi biru dalam aktivitas industrinya.

Kemudian dilanjutkan dengan sesi pendanaan yang akan mengangkat diskusi mengenai mekanisme dukungan terhadap keterlibatan masyarakat dalam proses implementasi ekonomi biru.

Selanjutnya pada hari ketiga, peserta akan diajak untuk melakukan kunjungan lapangan ke tambak budidaya mangrove milik politeknik Perikanan dan Kelautan Sidoarjo serta ke Pusat Pelatihan di Trawas milik Universitas Surabaya.

"The Blue Economy Foundation" itu sendiri bertujuan untuk mempercepat realisasi keterlibatan masyarakat dengan memanfaatkan Corporate Social Responsibility (CSR) pihak industri yang mengelola sumber daya alam.

Selain itu, "The Blue Economy Foundation" bekerja sama dengan pusat penelitian di beberapa institusi pemerintah maupun non-kementerian, universitas dan kalangan pegiat ekonomi biru.

Kolaborasi itu bertujuan mengidentifikasi program prioritas, memonitor implementasi program, mengevaluasi implementasi program kelautan perikanan dengan melibatkan masyarakat melalui transfer pengetahuan dan praktek kewirausahaan yang kompetitif.