Jambi (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan pemerintah akan mengujicoba pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (Computer Based Test/CBT) di 585 sekolah di Indonesia.

Usai membuka rapat koordinasi perencanaan pendidikan di Jambi, Kamis, ia mengatakan bahwa setiap tahun sekitar tiga juta anak mengikuti Ujian Nasional (UN) menggunakan kertas yang diselenggarakan secara serentak pada jam yang sama di seluruh Indonesia.

"Kenapa ujian dengan menggunakan kertas harus di jam yang sama, karena soal ujian sudah dikeluarkan. Karena itu kedepan kita akan mendorong penggunaan komputer untuk UN. Tahun ini kita akan mengujicobakan itu di 585 sekolah," kata Anies.

Menurut dia, sekolah-sekolah itu sudah menyiapkan fasilitas pendukung pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer.

"Pemerintah tentu harus siap, yang namanya perubahan itu memang secara bertahap. Indonesia mempunyai 208.000 sekolah dan 585 sekolah di antaranya menyatakan sudah siap," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Rahmad Derita mengatakan ada enam sekolah di Jambi yang siap melaksanakan ujian nasional berbasis komputer.

"Kita di Jambi ada enam sekolah yang melaksanakan UN berbasis komputer, enam sekolah itu ada SMP, SMA dan SMK, semuanya sudah siap," kata Rahmad.

Menteri menjelaskan, ujian nasional berbasis komputer maupun lembar jawaban kertas tujuannya sama yakni mengukur capaian belajar siswa dan memetakan kemampuan siswa yang akan menjadi bahan pertimbangan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Kelulusan siswa, menurut Anies, sepenuhnya ditentukan oleh sekolah dan tidka lagi ditentukan berdasarkan nilai ujian tapi seluruh komponen pembelajaran.

"Karena itu jangan curang, ditambah atau tidaknya angka siswa, tidak akan mempengaruhi kelulusan, justru kalau tidak jujur tidak bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas siswa," katanya.