Jakarta (ANTARA News) - Untuk memperluas jangkauannya, Facebook membuka layanan Messenger bagi pengembang untuk membuat aplikasi dan bagi pembeli untuk berkomunikasi langsung dengan pengecer.

Langkah ini ditandai dengan fitur-fitur baru untuk mengubah layanan pesan mobile menjadi platform fitur lengkap bagi para pengembang dan konsumen jejaring sosial yang memiliki 1,4 miliar pengguna ini.

Facebook mengungkap fitur baru tersebut pada konferensi tahunannya di San Francisco, Rabu, di mana untuk pertama kalinya perusahaan milik Mark Zuckerberg ini membolehkan pengembang membuat aplikasi yang akan berfungsi di dalam layanan Messenger-nya yang telah digunakan oleh lebih dari 600 juta orang.

Facebook Messenger akan menampilkan lebih dari 40 aplikasi yang berbeda dalam beberapa hari ke depan yang memungkinkan pengguna saling berbagi video olahraga, animasi dan lain sebagainya, dari berbagai aplikasi, antara lain ESPN dan The Weather Channel.

"Ini hanya langkah pertama untuk menciptakan pengalaman berbagi yang lebih baik bagi seluruh aplikasi," kata Kepala Eksekutif Facebook Mark Zuckerberg di atas panggung konferensi seperti dikutip Reuters.

Facebook telah "mengkoleksi" aplikasi mobile dalam beberapa tahun terakhir, antara lain aplikasi berbagi foto Instagram dan layanan pesan WhatsApp, yang diakuisisi Facebook sebesar 19 miliar dolar AS pada 2014.

Facebook berencana mengubah layanan pesan menjadi aplikasi yang dapat beroperasi secara independen untuk menghadapi persaingan ketat dari Twitter dan Google, serta pertumbuhan aplikasi messaging yang sangat cepat, seperti Snapchat dan WeChat.

David Marcus, kepala bagian messaging Facbook, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Facebook akan cenderung memperluas layanan messenger-nya ke bisnis. Facebook bermitra dengan retail online Zulily dan Everlane untuk menangani pemesanan, baju misalnya, secara online.

Marcus mengatakan fitur baru Messenger ini untuk meningkatkan percakapan antara pengguna. Aplikasi ESPN menawarkan video pendek animasi olahraga yang dapat dikirm pengguna ke teman-temannya.

Marcus juga mengatakan fitur-fitur baru ini tidak ditawarkan pada WhatsApp karena layanan pesan tersebut diakses pada berbagai ponsel, termasuk perangkat low-end yang tidak sesuai untuk fungsi-fungsi baru tersebut, demikian Reuters.