Banjir di Madiun mulai surut
25 Maret 2015 19:47 WIB
Warga melintasi banjir di Sendangrejo, Kota Madiun, Jatim, Rabu (25/3). Akibat hujan deras sepanjang Selasa (24/3) malam, sejumlah wilayah di Kota dan Kabupaten Madiun terendam banjir, menyebabkan arus lalu lintas lumpuh di sejumlah lokasi, ratusan rumah terendam dan tiga Sekolah Dasar diliburkan. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)
Madiun (ANTARA News) - Banjir yang melanda empat kelurahan di Kota Madiun, Jawa Timur, akibat luapan Kali Piring yang merupakan anak sungai dari Bengawan Madiun, Rabu mulai surut.
Air dari Kali Piring yang sebelumnya sempat masuk ke dalam rumah warga sudah berkurang. Demikian juga dengan air yang menggenang dan menutupi jalan raya.
"Genangan air masih terlihat di sejumlah area persawahan. Namun, secara umum sudah surut dibandingkan dengan pagi tadi," ujar salah satu warga korban banjir di Kelurahan Kelun, Kustina Dewi, kepada wartawan.
Menurut dia, kondisi air banjir yang telah surut tersebut dimanfaatkan warga di daerah yang terkena banjir untuk membersihkan rumahnya masing-masing.
"Setelah banjir surut, masih menyisakan lumpur. Maka harus dibersihkan supaya tidak menjadi sarang penyakit," kata dia lebih lanjut.
Selain membersikan rumah, pihaknya juga menyimpan sejumlah barang elektronik dan perabot penting lainnya ke tempat yang lebih tinggi sebagai antisipasi jika banjir kembali melanda.
"Beberapa barang elektronik kami naikkan ke rak atau atas almari agar saat banjir lagi tidak terendam seperti tadi pagi. Namun, kami berharap tidak ada banjir lagi," kata dia.
Seperti diketahui, banjir melanda empat kelurahan di Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, akibat hujan deras yang mengguyur lebih dari empat jam di wilayah setempat pada Selasa (24/3) malam hingga Rabu dini hari. Yakni, Kelurahan Rejomulyo, Pilangbango, Kelun, dan Tawangrejo.
Akibatnya, ada sekitar 6.000 rumah warga terendam banjir. Sejumlah sekolah dasar di wilayah tersebut juga terpaksa diliburkan. Ketinggian air bervariasi antara setengah Meter hingga satu Meter.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun, Agus Subiyanto, mengatakan, untuk mengantisipasi banjir susulan, pihaknya telah mendirikan posko tanggap bencana di kantor Kecamatan Kartoharjo.
Pihaknya dibantu dengan Dinas Kesehatan, juga mendirikan posko kesehatan di Puskesmas Tawangrejo. Posko kesehatan tersebut berguna untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi korban bencana yang kadang sakit setelah banjir surut.
Sementara, kondisi banjir yang surut juga terjadi di wilayah Kabupaten Madiun. Sebelumnya, banjir juga melanda sejumlah wilayah setempat. Di antaranya, Desa Sendangrejo dan Desa Tulungrejo, Kecamatan Madiun, serta Desa Tempursari dan Desa Mojorayung, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.
***4***
(T.KR-SAS/B/M026/M026) 25-03-2015 17:28:59
Air dari Kali Piring yang sebelumnya sempat masuk ke dalam rumah warga sudah berkurang. Demikian juga dengan air yang menggenang dan menutupi jalan raya.
"Genangan air masih terlihat di sejumlah area persawahan. Namun, secara umum sudah surut dibandingkan dengan pagi tadi," ujar salah satu warga korban banjir di Kelurahan Kelun, Kustina Dewi, kepada wartawan.
Menurut dia, kondisi air banjir yang telah surut tersebut dimanfaatkan warga di daerah yang terkena banjir untuk membersihkan rumahnya masing-masing.
"Setelah banjir surut, masih menyisakan lumpur. Maka harus dibersihkan supaya tidak menjadi sarang penyakit," kata dia lebih lanjut.
Selain membersikan rumah, pihaknya juga menyimpan sejumlah barang elektronik dan perabot penting lainnya ke tempat yang lebih tinggi sebagai antisipasi jika banjir kembali melanda.
"Beberapa barang elektronik kami naikkan ke rak atau atas almari agar saat banjir lagi tidak terendam seperti tadi pagi. Namun, kami berharap tidak ada banjir lagi," kata dia.
Seperti diketahui, banjir melanda empat kelurahan di Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, akibat hujan deras yang mengguyur lebih dari empat jam di wilayah setempat pada Selasa (24/3) malam hingga Rabu dini hari. Yakni, Kelurahan Rejomulyo, Pilangbango, Kelun, dan Tawangrejo.
Akibatnya, ada sekitar 6.000 rumah warga terendam banjir. Sejumlah sekolah dasar di wilayah tersebut juga terpaksa diliburkan. Ketinggian air bervariasi antara setengah Meter hingga satu Meter.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun, Agus Subiyanto, mengatakan, untuk mengantisipasi banjir susulan, pihaknya telah mendirikan posko tanggap bencana di kantor Kecamatan Kartoharjo.
Pihaknya dibantu dengan Dinas Kesehatan, juga mendirikan posko kesehatan di Puskesmas Tawangrejo. Posko kesehatan tersebut berguna untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi korban bencana yang kadang sakit setelah banjir surut.
Sementara, kondisi banjir yang surut juga terjadi di wilayah Kabupaten Madiun. Sebelumnya, banjir juga melanda sejumlah wilayah setempat. Di antaranya, Desa Sendangrejo dan Desa Tulungrejo, Kecamatan Madiun, serta Desa Tempursari dan Desa Mojorayung, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.
***4***
(T.KR-SAS/B/M026/M026) 25-03-2015 17:28:59
Pewarta: Slamet AS/Louis Rika
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: