Kupang (ANTARA News) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur Piter Manuk mengatakan, naskah ujian nasional untuk peserta ujian yang tidak berbasis komputer masih disusun secara terpusat di Jakarta.

"Daerah tinggal menyortirnya dan menyalurkan ke seluruh sekolah penyelenggara dengan sistem rayon sesuai kesatuan lokasi wilayah," katanya kepada Antara di Kupang, Rabu, mengenai sistem penyusunan naskah ujian nasional tahun ajaran 2015 dan pendistribusiannya.

Menurut dia, penyusunan naskah ujian nasional menjadi kewenangan pusat, dengan akan mempertimbangkan sejumlah situasi anak didik peserta ujian masing-masing daerah, meski harus diseragamkan.

Pemerintah daerah dalam hal ini dinas pendidikan provinsi akan melaksanakan tugas untuk melakukan pendisribusian ke daerah kabupaten dan kota tepat waktu, sehingga tidak mengganggu jadwal yang sudah ditetapkan dan berlaku secara nasional itu.

Untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur, kata Piter, naskah ujian nasional sudah harus ada di daerah ini pada 28 Maret mendatang. Setelah tiba, naskah akan disortir tanpa membuka segel, untuk mengetahui jumlah naskah, menghindari kemungkinan kekurangan dan jika tidak maka didistribusikan.

Karena distribusinya tidak serempak, dengan mempertimbangkan topografi wilayah NTT, maka untuk kepentingan keamanan, naskah yang belum disalurkan ke daerah akan dititipkan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kupang dan diawasi ketat oleh aparat kepolisian.

"Kita lakukan itu untuk memastikan naskah yang ada tidak diganggu oleh siapapun, untuk menjaga kerahasiaannya," kata Piter.

Dia mengatakan, jumlah sekolah peserta ujian nasional di seluruh wilayah provinsi ini untuk tahun ajaran 2015 untuk SMA/Madrasah Aliyah (MA) berjumlah 442 sekolah dan SMK berjumlah 203 sekolah.

Sementara untuk peserta ujian nasional semua jenjang dari SD hingga SMA dan SMK berjumlah 287.814 siswa, dengan rincian untuk tingkat SMA/MA berjumlah 49.492 siswa, SMK 15.805 siswa.

Sedangkan untuk tingkat SMP berjumlah 95.682 peserta untuk SD berjumlah 118.000 siswa, SMA Luar Biasa berjumlah 63 peserta, Paket C berjumlah 4.854 peserta, Paket B berjumlah 3.882 siswa dan SMP Luar Biasa berjumlah 36 peserta.