Dinsosnakertrans ke Malaysia jemput TKI korban carok massal
25 Maret 2015 02:13 WIB
Ilustrasi. Seorang korban carok massal, ditunggui sanak familinya saat dirawat di RS Larasati Pamekasan, Madura, Jatim, Senin (2/11). Bentrok fisik yang melibatkan puluhan warga dari dua desa di Kecamatan Pegantenan itu menyebabkan seorang tewas dan empat lainnya luka berat pada Minggu petang (1/11). (FOTO ANTARA/Saiful Bahri)
Sampang (ANTARA News) - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Sampang, Madura, Jawa Timur, berangkat ke Malaysia, guna menjemput warganya yang menjadi korban carok massal di negeri jiran itu.
"Selain untuk menjemput korban, kedatangan kami ke Malaysia juga untuk melakukan mediasi, karena carok massal itu, layaknya juga warga Madura, yakni TKI yang ada di Malaysia asal Bangkalan," kata Kepala Dinsosnakertrans Sampang kepada Antara per telepon, Rabu dini hari.
Carok massal antara TKI asal Sampang dengan TKI asal Kabupaten Bangkalan yang bekerja di Malaysia itu terjadi Minggu (15/3) di sebuah daerah bernama Cheras, yakni pinggiran kota Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia.
Carok massal antara kelompok TKI asal Sampang dan Bangkalan itu, terjadi di sebuah pemakaman umum.
Akibat kejadian itu, tiga TKI Sampang tewas, masing-masing berinisial RT (16) asal Desa Karangpenang Oloh, Kecamatan Karangpenang, IN (17) asal Desa Karangpenang Onjur, Kecamatan Karangpenang, LM (16) asal Desa Karangpenang Onjur, juga Kecamatan Karangpenang.
Malik menjelaskan, pihaknya sengaja datang secara langsung ke Malaysia, karena santer terdengar kabar, para TKI asal Sampang yang ada di Malaysia, kini sudah mulai menggalang massa untuk melakukan serangan balasan, karena tidak terima dengan kematian tiga orang temannya itu.
"Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, makanya kami datang secara langsung," katanya.
Rencananya, ketiga jenazah korban carok massal itu, akan dipulangkan ke kampung halamannya di Sampang pada tanggal 26 Maret 2015.
Belum diketahui penyebab terjadinya carok massal antara TKI asal Sampang dengan TKI asal Bangkalan yang terjadi di negeri Jiran Malaysia itu.
Sementara, kelaurga korban carok tiga pemuda asal Sampang ini mengaku terkejut dengan kejadian itu, dan berharap pembunuh ketiganya bisa dihukum setimpal.
Kasus carok TKI asal Madura di Malaysia ini merupakan kali kedua, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini.
Wartawan Antara di Pamekasan mencatat, pada November 2013, carok di Malaysia juga pernah menimpa TKI asal Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan. Satu orang tewas bernama Niman dalam peristiwa itu. Namun korban tidak dipulangkan, dan dikebumikan di Malaysia.
"Selain untuk menjemput korban, kedatangan kami ke Malaysia juga untuk melakukan mediasi, karena carok massal itu, layaknya juga warga Madura, yakni TKI yang ada di Malaysia asal Bangkalan," kata Kepala Dinsosnakertrans Sampang kepada Antara per telepon, Rabu dini hari.
Carok massal antara TKI asal Sampang dengan TKI asal Kabupaten Bangkalan yang bekerja di Malaysia itu terjadi Minggu (15/3) di sebuah daerah bernama Cheras, yakni pinggiran kota Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia.
Carok massal antara kelompok TKI asal Sampang dan Bangkalan itu, terjadi di sebuah pemakaman umum.
Akibat kejadian itu, tiga TKI Sampang tewas, masing-masing berinisial RT (16) asal Desa Karangpenang Oloh, Kecamatan Karangpenang, IN (17) asal Desa Karangpenang Onjur, Kecamatan Karangpenang, LM (16) asal Desa Karangpenang Onjur, juga Kecamatan Karangpenang.
Malik menjelaskan, pihaknya sengaja datang secara langsung ke Malaysia, karena santer terdengar kabar, para TKI asal Sampang yang ada di Malaysia, kini sudah mulai menggalang massa untuk melakukan serangan balasan, karena tidak terima dengan kematian tiga orang temannya itu.
"Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, makanya kami datang secara langsung," katanya.
Rencananya, ketiga jenazah korban carok massal itu, akan dipulangkan ke kampung halamannya di Sampang pada tanggal 26 Maret 2015.
Belum diketahui penyebab terjadinya carok massal antara TKI asal Sampang dengan TKI asal Bangkalan yang terjadi di negeri Jiran Malaysia itu.
Sementara, kelaurga korban carok tiga pemuda asal Sampang ini mengaku terkejut dengan kejadian itu, dan berharap pembunuh ketiganya bisa dihukum setimpal.
Kasus carok TKI asal Madura di Malaysia ini merupakan kali kedua, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini.
Wartawan Antara di Pamekasan mencatat, pada November 2013, carok di Malaysia juga pernah menimpa TKI asal Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan. Satu orang tewas bernama Niman dalam peristiwa itu. Namun korban tidak dipulangkan, dan dikebumikan di Malaysia.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: