Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa ditutup menguat sebesar 10,55 poin meski pelaku pasar saham asing cenderung melakukan aksi lepas.

IHSG BEI ditutup naik sebesar 10,55 poin atau 0,19 persen menjadi 5.447,64, sSedangkan kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) naik 0,82 poin (0,09 persen) ke level 947,81.

"Laju IHSG sempat mengalami pelemahan meski pelaku pasar asing cenderung melakukan aksi jual. Mayoritas bursa saham di kawasan Asia yang menguat menjadi salah satu faktor penopang bursa saham domestik," kata Analis Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.

Dalam data perdagangan saham di BEI tercatat, pelaku pasar saham asing membukukan jual bersih (foreign net sell) sebesar Rp953,362 miliar pada Selasa (24/3).

Ia menambahkan bahwa adanya apresiasi positif dari Bank Dunia dan lembaga dana moneter internasional (IMF) pada kebijakan reformasi struktural direspon positif oleh investor saham.

Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan bahwa meski sebagian saham-saham di dalam negeri sempat terkena aksi jual namun faktor fundamental industri pasar modal Indonesia yang masih baik menahan IHSG BEI bergerak ke area negatif.

"Aksi jual pelaku pasar tidak dapat membuat IHSG terkoreksi karena aksi beli masih mendominasi pasar, sehingga potensi IHSG mendatang menembus level 5.475 poin cukup terbuka," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 223.449 kali dengan volume mencapai 4,02 miliar lembar saham senilai Rp5,63 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 128 saham, yang melemah 188 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 103 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 94,91 poin (0,39 persen) ke 24.399,60, indeks Bursa Nikkei turun 40,91 poin (0,21 persen) ke 19.713,45, dan Straits Times menguat 2,11 poin (0,07 persen) ke posisi 3.411,12.