Al Azhar Mesir amini permintaan Jokowi soal Islam moderat
23 Maret 2015 04:51 WIB
Ilustrasi. Seorang syekh Al Azhar meneriakkan yel-yel sementara pengunjuk rasa membawa Al-Qur'an dan salib saat aksi unjuk rasa untuk mendukung tuntutan independensi Al-Azhar dari Ikhwanul Muslimin, di Kairo, Mesir, Jumat (5/4). (REUTERS/Asmaa Waguih)
Kairo (ANTARA News) - Utusan Khusus Presiden Joko Widodo, Alwi Shihab, menyampaikan permintaan Jokowi kepada ulama dan pendidik Al Azhar untuk meningkatkan penyebaran faham Islam moderat di Indonesia.
"Syeikh Agung Al Azhar Ahmad Al Tayeb menyambut baik dan mengamini permintaan Presiden Jokowi ihwal peningkatan penyebaran faham Islam moderat di Indonesia," kata Alwi Shihab kepada Antara Kairo usai pertemuan dengan Syeikh Tayeb di Kairo, Minggu.
Dalam pertemuan itu, Alwi Shihab didampingi Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo, Fahmy Lukman.
Menanggapi permintaan Presiden Jokowi, Syeikh Agung menyatakan siap bekerja sama dengan Indonesia berupa penambahan pengiriman ulama dan pendidik Al Azhar ke negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia itu.
Syeikh Agung Al Azhar dalam struktur Pemerintahan Mesir menempati posisi istimewa, yang secara protokoler kenegaraan, kedudukannya setara dengan perdana menteri.
Mantan Menteri Luar Negeri di era Presiden Abdurrahman "Gus Dur" itu yang juga lulusan Al Azhar itu menyampaikan terima kasih Pemerintah Indonesia kepada ulama dan pendidik Al Azhar atas perannya membentuk karakter Islam moderat bagi kader-kader ulama Indonesia.
Saat ini, tercatat sekitar 3.500 mahasiswa Indonesia menuntut ilmu di universitas Islam tertua di dunia itu, dan ribuan alumni Al Azhar tersebar di seantero pelosok Indonesia.
Menurut Alwi, penyebaran faham Islam moderat sangat diperlukan Indonesia di tengah menularnya radikalisme yang mengatasnamakan agama.
"Kami di Indonesia selalu menjadikan pendapat dan fatwa-fatwa ulama Al Azhar sebagai salah satu argumen dalam menghadapi tantangan terosisme," katanya.
Utusan Khusus Presiden Jokowi juga menyampaikan undangan secara lisan kepada Syeikh ahmad Tayeb untuk berkunjung ke Indonesia.
"Syeikh Agung Al Azhar Ahmad Al Tayeb menyambut baik dan mengamini permintaan Presiden Jokowi ihwal peningkatan penyebaran faham Islam moderat di Indonesia," kata Alwi Shihab kepada Antara Kairo usai pertemuan dengan Syeikh Tayeb di Kairo, Minggu.
Dalam pertemuan itu, Alwi Shihab didampingi Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo, Fahmy Lukman.
Menanggapi permintaan Presiden Jokowi, Syeikh Agung menyatakan siap bekerja sama dengan Indonesia berupa penambahan pengiriman ulama dan pendidik Al Azhar ke negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia itu.
Syeikh Agung Al Azhar dalam struktur Pemerintahan Mesir menempati posisi istimewa, yang secara protokoler kenegaraan, kedudukannya setara dengan perdana menteri.
Mantan Menteri Luar Negeri di era Presiden Abdurrahman "Gus Dur" itu yang juga lulusan Al Azhar itu menyampaikan terima kasih Pemerintah Indonesia kepada ulama dan pendidik Al Azhar atas perannya membentuk karakter Islam moderat bagi kader-kader ulama Indonesia.
Saat ini, tercatat sekitar 3.500 mahasiswa Indonesia menuntut ilmu di universitas Islam tertua di dunia itu, dan ribuan alumni Al Azhar tersebar di seantero pelosok Indonesia.
Menurut Alwi, penyebaran faham Islam moderat sangat diperlukan Indonesia di tengah menularnya radikalisme yang mengatasnamakan agama.
"Kami di Indonesia selalu menjadikan pendapat dan fatwa-fatwa ulama Al Azhar sebagai salah satu argumen dalam menghadapi tantangan terosisme," katanya.
Utusan Khusus Presiden Jokowi juga menyampaikan undangan secara lisan kepada Syeikh ahmad Tayeb untuk berkunjung ke Indonesia.
Pewarta: Munawar S Makyanie
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: