Denpasar (ANTARA News) - Puluhan aparat kepolisian dan Pecalang atau petugas keamanan adat khas Pulau Dewata mengawal jalannya pawai ogoh-ogoh (boneka raksasa) di kawasan Simpang Enam, Denpasar, Bali, Jumat malam agar arus lalu lintas tetap lancar dan tertib.

Namun, sempat terjadi kemacetan di Jalan Pulau Tarakan menuju Simpang Enam ke Jalan Pulau Nusa Kambangan dan Teuku Umar karena banyaknya iring-iringan boneka raksasa itu.

Puluhan polisi dan pecalang yang saat itu bertugas, langsung sigap mengatur arus lalu lintas setempat sehingga tidak terjadi kemacetan panjang.

Dalam pengamanan arus lalu lintas di sepanjang jalan itu, polisi dan pecalang juga tampak mengimbau masyarakat yang juga turun menyaksikan parade ogoh-ogoh tersebut untuk memarkir kendaraannya dengan tertib.

Hingga berita ini disiarkan, arus lalu lintas di sepanjang jalan itu masih tampak dipadati puluhan ogoh-ogoh dan kendaraan bermotor yang melintasi kawasan tersebut.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto dalam kesempatan terpisah mengatakan telah memetakan daerah rawan terjadi gangguan keamanan pada malam "Pengerupukan" menjelang memasuki Nyepi, Jumat malam.

"Polres-polres sudah memetakan kawasan rawan di masing-masing wilayah hukumnnya," ujarnya.

Dengan pemetaan sejumlah kerawanan dan ancaman yang kemungkinan terjadi, diterjunkan petugas pengamanan, disamping berkoordinasi dengan keamanan desa adat masing-masing.

Untuk pengamanan prioritas dilakukan oleh satuan wilayah di sembilan kabupaten/kota di Pulau Dewata yang didukung oleh petugas dari Polda Bali.