Madrid (ANTARA News) - Seorang perempuan yang tengah hamil empat bulan dan suaminya bersembunyi di ruang penyimpanan barang atau gudang untuk kemudian mendengarkan dua pria militan bersenjata membantai 21 orang di dalam sebuah museum di Tunisia.

Pasangan ini tengah berbulan madu setelah baru saja menikah Maret ini ketika terjebak dalam serangan terhadap para turis di Museum Bardo Nasional, Tunis.

"Begitu kami keluar dari museum, kami melihat mereka tengah menembaki orang-orang di pintu masuk. Seorang terbunuh dan kami menyadari apa yang tengah terjadi saat itu sehingga kami lari bersembunyi," kata Juan Carlos Sanchez dalam wawancara dengan sebuah televisi nasional Spanyol.

"Kami bersembunyi di gudang dan diam di sana, mendengarkan apa saja yang tengah terjadi dan menunggu semua itu selesai," kata Sanchez.

Para pejabat Tunisia mengatakan seorang petugas museum membantu pasangan itu bersembunyi selama terjadinya serangan maut Rabu itu dan ketiganya tiarap semalaman sebelum ditemukan hari Kamis.

Sanchez, dari dekat Valencia di Spanyol timur, tampak berada di sisi istrinya yang tengah hamil Cristina Rubio setelah keduanya dibawa keluar museum tersebut, Kamis.

Sumber-sumber pada rumah sakit di Tunis mengatakan Rubio sempat diperiksa oleh dokter ahli kandungan, namun kemudian kondisi tubuh dia dan Sanchez dinyatakan sehat kendati terguncang.

Pasangan Spanyol lainnya, Antoni Cirera dan Dolors Sanchez dari Barcelona, terbunuh dalam serangan itu, kata Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Garcia-Margallo.

Spanyol mengirimkan sebuah pesawat angkut militer ke Tunisia untuk membawa jenazah dua warganya ke Barcelona belum lama hari ini, kata para pejabat seperti dikutip AFP.