New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS bangkit kembali terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah terpukul oleh pernyataan kebijakan Federal Reserve yang "dovish" di sesi sebelumnya.

Bank sentral AS menghapus janji tetap "bersabar" tentang menaikkan suku bunga dalam pernyataannya yang dirilis setelah pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu.

Namun Ketua Fed Janet Yellen menekankan dalam konferensi pers berikutnya bahwa "hanya karena kami menghapus kata bersabar dari pernyataan tidak berarti kami akan menjadi tidak sabar."

The Fed juga mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi AS telah "agak moderat" sejak Januari dan mengatakan bahwa "peningkatan kisaran target untuk suku bunga federal funds tetap tidak mungkin pada pertemuan April."

Dolar AS berada di bawah tekanan pada Rabu, karena pengumuman mengisyaratkan bahwa ekspektasi luas kenaikan suku bunga pada Juni sebagian besar "terjatuh dari meja".

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 1,55 persen selama sesi sebelumnya. Greenback mengupas sebagian besar kerugiannya pada Kamis dengan indeks dolar naik 0,88 persen menjadi 99,415 pada akhir perdagangan.

Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir 14 Maret, angka pendahuluan untuk klaim awal yang disesuaikan secara musiman mencapai 291.000, meningkat 1.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0638 dolar dari 1,0744 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4714 dolar dari 1,4863 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,7624 dolar dari 0,7724 dolar.

Dolar AS dibeli 120,96 yen Jepang, lebih tinggi dari 120,69 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis menjadi 0,9911 franc Swiss dari 0,9887 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2738 dolar Kanada dari 1,2671 dolar Kanada.
(A026)