Jakarta (ANTARA News) - Profesi penyiar radio kerap menjadi batu loncatan bagi para figur publik yang kini dikenal masyarakat lewat profesi lain, mulai dari aktor, perancang mode, komedian, hingga anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Buku "Turn On The Radio" merangkum kisah-kisah sukses para penyiar radio OZ dari era 80an hingga sekarang, meliputi Addry Danuatmadja, Andhara Early, Anindyo Baskoro (Nino RAN), Annisa Pohan, Choky Sitohang, Denny Chandra, Didiet Maulana, Icha Rahmanti, Nico Siahaan, Petty S Fatimah, Ringgo Agus Rahman dan Sogi Indra Dhuaja.

"Buku ini diharap dapat memberikan inspirasi untuk mengenal dan mencintai dunia penyiaran," kata General Manager Oz Radio Jakarta Addry Danuatmadja dalam peluncuran buku "Turn On The Radio", di Jakarta, Kamis.

Buku terbitan Bukune setebal 220 halaman berisi belasan kisah penyiar terkemuka Indonesia itu dirangkum sejak Oktober 2014 oleh penulis Aprillia Ramadhina.

Setiap penyiar menjabarkan awal mula kecintaan mereka pada radio, suka duka menggeluti dunia penyiaran dan apa arti penting radio bagi mereka.

Pemimpin redaksi majalah Femina Petty S Fatimah mengatakan radio adalah tempatnya belajar mengembangkan keberanian dalam berbicara.

"Saya dulu introvert," ungkap perempuan berambut pendek itu.

Radio memberinya kesempatan untuk mempraktikkan ilmu komunikasi yang dipelajarinya di kampus, misalnya wawancara. Karir di radio membuka jalan baru bagi Petty untuk menulis di surat kabar lokal di Bandung.

"Puncak karir saya ada di radio," kata Sogi yang dikenal di televisi lewat program "Extravaganza".

Sogi mengatakan radio memberinya kesempatan memaksimalkan kemampuannya berkreasi dan mengasah ilmu di berbagai bidang.

Di radio, dia tidak hanya belajar menjadi penyiar, tetapi juga menjadi produser, penulis naskah, reporter hingga copywriter.

"Saya memaksimalkan diri sampai mentok untuk bikin apa saja," tutur dia.