"Orang terdekat sasaran perekrutan anggota ISIS"
19 Maret 2015 19:53 WIB
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris (kanan) menyampaikan pendapatnya disaksikan pengamat terorisme Nasir Abbas (kiri) dan moderator Hendri Satrio (tengah) saat diskusi mengenai ISIS di Jakarta, Kamis (19/3/15). (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mengatakan bahwa orang terdekat atau keluarga adalah sasaran utama dalam perekrutan anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Orang terdekat bahkan keluarga sendiri adalah sasaran utama untuk perekrutan anggota ISIS, karena faktor kepercayaan lebih besar," kata Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris, ketika menggelar diskusi bertema "Bincang Damai", di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, orang-orang lebih mudah percaya kepada keluarga sendiri terkait keyakinan atau kepercayaan dalam menananamkan sebuah idealis baru.
"Dengan orang terdekat, masukan untuk mempengaruhi lebih besar, terutama di Indonesia, karena banyak kepercayaan dan keyakinan agama yang menurut kepada orang tua," tuturnya.
Ia mengatakan, beberapa anggota ISIS yang sudah melakukan pengakuan, menjelaskan bahwa proses awalnya adalah diajak atau diajarkan oleh orang terdekat.
Fakta-fakta lain adalah, sumber pendanaan pemberangkatan anggota ISIS didanai oleh salah satu anggota keluarga atau bahkan iuran dari beberapa kerabat keluarga.
Oleh karena itu, satu orang anggota ISIS mudah mendapatkan banyak anggota, karena satu keluarga yang sudah tertanam idealis baru biasanya akan ikut mendukung.
Ia berharap, semua anggota keluarga dan seluruh masyarakat berhati-hati dan tetap waspada apabila ada motif mencurigakan dari kerabat dekat atau orang yang mengaku kerabat dekat dari tokoh keluarga.
"Semua harus berhati-hati, jangan mudah terhasut dengan ajakan atau iming-iming yang tidak masuk akal, perkuat keyakinan diri dan selalu berpikir positif menghadapi perbedaan," tuturnya.
(Simak di sini, ISIS sudah dikembangkan sejak lama di Indonesia)
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015
Tags: