Jakarta (ANTARA News) - Militer Indonesia dan Amerika Serikat sepakat memerangi ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) serta meningkatkan kerjasama militer kedua negara yang selama ini telah berjalan dengan baik.




Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, menyatakan itu, saat menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O Blake Jr, beserta stafnya, di ruang tamu panglima TNI, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, kemarin (19/3).




Turut mendampingi Moeldoko dalam pertemuan itu, Asisten Intelijen Panglima TNI, Laksamana Muda TNI Amri Husaini, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI M Fuad Basya, Kepala Pusat Kerja Sama Internasional TNI, Laksamana Pertama TNI Suselo, dan Staf Khusus Panglima TNI, Marserkal Pertama TNI (Purnawirawan) Prayitno.

Bagi TNI, menurut pernyataan Pusat Penerangan TNI, di Jakarta, Kamis, ISIS merupakan ancaman potensial bagi eksistensi Indonesia, sehingga harus dikelola secara baik. Belum lama ini diketahui ada 16 WNI yang ditahan imigrasi Turki di Gazientap, saat akan menyeberang ke Suriah.




Posisi kota itu hanya 97 kilometer di barat laut Aleppo dan Kobani, Suriah, yang dikuasai ISIS. Turki bukan mempersoalkan niat mereka menyeberang namun semata karena kelengkapan dokumen keimigrasian mereka.




Mengingat intensitas dan kekerapan propaganda ISIS semakin meningkat, untuk kepentingan nasional maka Moeldoko menyatakan terus berkomunikasi dengan para pimpinan agama Islam dan beberapa komponen lain di Indonesia.




Tujuan menggalang komunikasi itu untuk menyatukan persepsi yang sama dan menempatkan ISIS menjadi musuh bersama.

“ISIS tidak boleh berkembang, tidak boleh tumbuh di satu wilayah pun di Indonesia, ini sudah menjadi suatu keputusan,” katanya.




“Untuk itu TNI akan menggelar latihan dalam jumlah yang relatif besar di Poso, karena saya mewaspadai Poso, saya tidak ingin Poso menjadi tempat yang nyaman bagi tumbuhnya ISIS setelah mereka kembali dari Suriah dan Irak,” kata Moeldoko.

“Saya punya keyakinan penuh bahwa dalam kepemimpinan duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia dapat membangun komunikasi yang sangat baik dengan TNI khususnya, dan dapat membuahkan hal-hal baru dalam konteks hubungan antara kedua angkatan bersenjata” kata dia.

Moeldoko juga menyampaikan, pada saat pertemuannya dengan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, Jenderal Martin Dempsey, terkait prospek hubungan kedua angkatan bersenjata, bahwa Indonesia dan Amerika Serikat memiliki pandangan sama untuk membangun kekuatan dan hubungan yang semakin kuat.

Sementara itu, Blake Jr sangat menghargai atas ketegasan Moeldoko terkait masalah ISIS, dan mengharapkan Indonesia dapat mengawasi ISIS secara baik serta dapat bekerja sama dengan negara ASEAN.

“Saya berkeinginan untuk dapat mengundang para perwira-perwira di kawasan ASEAN, untuk membicarakan tentang perkembangan ISIS ke depan dan bagaimana dalam menyikapinya”, ujar Blake Jr.

Dalam kesempatan itu, Blake Jr juga menyampaikan penggunaan landasan di Pangkalan Udara TNI AU, Natuna, dapat digunakan sebagai tempat pengisian BBM pesawat dalam mendukung pelaksanaan latihan gabungan militer Indonesia dengan Amerika Serikat.