Makassar (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar kubu Agung Laksono menargetkan Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar Sulawesi Selatan akan segera merapat dan mengakui legalitas kepengurusan yang baru saja disahkan oleh Pemerintah.

"Kalau Golkar Sulsel bisa menunggu Pak Syahrul. Tetapi komunikasi kami sama beliau sudah ada. Kita tunggu saja dalam dua hari ini setelah surat keputusan (SK) dari Kementerian Hukum dan HAM keluar, kemungkinan Pak Syahrul juga akan merapat," ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono, Sabil Rachman melalui telepon genggamnya Makassar-Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, sejumlah DPD di seluruh Indonesia sudah cukup banyak yang merapat ke DPP Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Ancol, Jakarta.

Bahkan Sabil menyatakan, khusus di Sulsel telah mengikat sebagian besar pengurus inti Golkar. Mulai dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II kabupaten maupun DPD I provinsi.

Bahkan, Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang sekarang ini masih berada di Jepang bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla juga disebut sisa menunggu waktu untuk bergabung bersama Agung Laksono.

"Sudah ada 26 DPD I yang bergabung bersama kami (Agung Laksono). Termasuk sebagian pengurus Golkar di Sulsel," katanya.

Sabil Rachman menuturkan, bergabungnya pengurus Golkar Sulsel selain memang dihubungi, juga ada yang karena keinginan sendiri mendatangi DPP. Mereka beralasan tidak ada lagi jalan selain bergabung, karena upaya melalui jalur hukum sudah dimentahkan.

Sabil optimistis setelah SK Kemenkum HAM keluar, seluruh DPD I maupun DPD II akan merapat. "Tidak ada alasan bagi mereka untuk tetap melawan. Ini keputusan hukum yang sudah final," ujarnya.

Meski begitu, lanjutnya, pihaknya tetap merujuk pada keputusan Mahkamah Partai Golkar (MPG) untuk mengakomodir loyalis Aburizal Bakrie (ARB). Termasuk Nurdin Halid dan Idrus Marham.

"Kalau mereka juga mau merapat, pastinya kami akan berikan posisi. Tidak mungkinlah kita membuang figur seperti Nurdin Halid dan Idrus Marham," ujarnya.

Menurut dia, dalam waktu dekat Agung Laksono akan menggelar silaturrahmi kepada seluruh pengurus DPD I dan DPD II. Pertemuan itu kemungkinan dilakukan dalam dua opsi, yakni mobile (maksudnya berkunjung ke seluruh daerah) atau melayangkan undangan untuk berkumpul di Jakarta.

"Tetapi tidak menutup kemungkinan Pak Agung Laksono yang turun langsung, sekaligus untuk mensosialisasikan kepada masyarakat soal kepengurusan baru Golkar," jelasnya.

Sebelumnya, DPD I Partai Golkar Sulsel mulai melunak. Beringin Sulsel secara terbuka mengisyaratkan dalam waktu dekat akan bergabung di kubu Agung Laksono.

Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, HM Roem saat ditemui di DPRD Sulsel tidak menampik langkah tersebut dilakukan untuk menjaga agar soliditas partai dan kader tetap menyatu.

"Bukan berarti langkah ini diambil untuk menghianati kubu yang lain. Hanya saja kita ingin Golkar tetap bersatu dan tidak terpecah meski di DPP berkonflik," kata Roem.

Mengenai komunikasi antara DPD I dengan kubu Agung dan ARB, Ketua DPRD Sulsel ini mengakui komunikasi dua arah tersebut tetap terjalin. Hanya saja, dirinya belum bisa memutuskan serta mengambil langkah pasti bahwa Golkar Sulsel tetap ngotot di barisan Ical.

"Memang ada tawaran posisi dari DPP kubu Agung terkait sejumlah elit di DPD, hanya saja kita tetap akan pertimbangkan karena masih menunggu petunjuk serta keputusan dari Komandan (sebutan untuk Syahrul Yasin Limpo) selaku pimpinan di Sulsel," ujarnya.