Barcelona (ANTARA News) - Manuel Pellegrini menghadapi dan menanti hari penghakiman. Keberadaan dan kelanjutan kariernya sebagai manajer Manchester City benar-benar berada di ujung tanduk dengan menoleh hasil laga melawan Barcelona dalam leg kedua babak 16 besar Liga Champions.

Pellegrini tertekan lantaran Lionel Messi dan kawan-kawan telah mengantongi kemenangan 2-1 di leg pertama dalam laga yang dihelat di Etihad Stadium pada bulan lalu.

Nasib pelatih berpaspor Chile itu dapat dibilang ditentukan dari hasil laga Barcelona kontra Manchester City dalam leg kedua babak 16 besar Liga Champions yang digelar di Stadion Camp Nou pada Rabu waktu setempat, Kamis dini hari WIB, pukul 02.45 WIB. Duel dua raksasa sepak bola itu dapat disaksikan publik Tanah Air karena akan ditayangkan oleh SCTV.

Pengamat dan kolumnis sepak bola Inggris, Jamie Carragher berpendapat bahwa Pellegrini yang kini berusia 61 tahun wajib membawa City meraih kemenangan, sebagaimana dikutip dari laman BBC.

The Citizens berada di posisi yang serba sulit ketika menelan kekalahan 0-1 dari Burnley di ajang Premier League pada Sabtu pekan lalu.

Berbicara dalam sebuah gelaran diskusi pada Senin lalu, Carragher mengatakan posisu Pellegrini benar-benar di bawan ancaman dan tekanan.

"Saya berpendapat bahwa ia (Pellegrini) sedang menghadapi masalah besar berkaitan dengan masa depan pekerjaannya," katanya.

"Anda tidak cukup hanya menoleh kepada reaksi para pemilik. Ini sama kasusnya dengan Roberto Mancini, pelatih yang membawa mereka meraih juara liga dan merebut Piala FA."

"Pellegrini hanya memberi gelar liga dan piala domestik di musim pertama dia menangani klub itu. Hal yang krusial bakal terjadi. Mereka banyak menjumpai kendala di musim kedua. Saya berpendapat bahwa ia perlu memperoleh sesuatu yang bermakna dari laga Rabu nanti di Camp Nou. Siapa tahu, ia dapat melewati masa krisis ini," katanya.

City telah menelan tiga kekalahan dari empat laga terakhir mereka di semua kompetisi. Posisi skuad berjuluk The Citizens di klasemen Premier League itu menghadapi ancaman dari Arsenal dan Manchester United.

Carragher tidak tanpa simpati dengan situasi yang kini dihadapi Pellegrini. Untuk itu, seluruh aggota tim perlu memberi sokongan penuh kepada pelatih asal Chile itu.

"Alasan pendapat saya merujuk kepada kenyataan bahwa para pemain terbaik yang mereka miliki sekarang kebanyakan pemain yang merebut gelar liga musim kompetisi 2012. Ketika itu City diasuh oleh Mancini."

"Delapan dari mereka kini siap menghadapi Barcelona. Ini boleh jadi karena ada salah urus manajemen. Nama-nama seperti Txiki Beguiristain dan Ferran Soriano, tidak cukup memadai lagi," katanya.

"Upaya merekrut pemain merupakan pekerjaan yang sulit dan rumit dalam sepak bola. Mereka kini punya tiga pemain anyar setelah Carlos Tevez hengkang. Kami melihat secara kritis posisi City karena mereka tampil sebagai salah satu tim anutan (di Premier League)," kata Carragher.