UN berbasis komputer perlu dilengkapi UPS
17 Maret 2015 22:47 WIB
ilustrasi Simulasi Ujian Nasional Sejumlah pelajar SMA mengerjakan soal saat mengikuti simulasi Ujian Nasional (UN) di Kota Denpasar, Bali, Minggu (8/3). Simulasi UN yang diikuti ratusan peserta tersebut untuk persiapan UN SMA/SMK sederajat pada 13-15 April 2015. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Praktisi Teknologi Informasi Komputer Michael Sunggiardi mengatakan penerapan Ujian Nasional (UN) "Computer Based Testing" atau berbasis komputer memerlukan perangkat "Uninterruptible Power Supply" (UPS) agar data-data yang telah dimasukkan tidak hilang.
"Bila belum terekam dengan baik dan pasokan listrik mati maka data-data tersebut bisa hilang," ujar Michael di Jakarta, Selasa.
Server dan peralatan komputer membutuhkan pasokan listrik yang terus-menerus, agar dapat bekerja dengan optimal.
Hal itu disebabkan komponen komputer terdiri dari komponen aktif yang bekerja berdasarkan listrik statis, yang mana akan hilang memorinya kalau listrik mati mendadak.
Tempat penyimpanan data di komputer atau "Hard Disk" juga akan rusak jika pasokan listrik terhenti pada saat penulisan data.
Michael menjelaskan kalau komputer berhubungan dengan internet, maka harus melalui satu alat yang disebut modem atau router, dan keduanya bekerja dengan pasokan listrik, pada saat listrik mati, modem dan router akan tidak bisa bekerja dan memutus jaringan internet ke komputer.
Dalam kegiatan sehari-hari terdapat sejumlah UPS dan masing-masing bisa memilih berdasarkan kepentingan pengguaannya.
"Online UPS adalah jenis yang paling mahal, dan cara kerjanya adalah memasok listrik baik dalam keadaan PLN nyala atau mati secara prima," jelas dia.
Juga ada yang disebut Offline UPS, jenis UPS yang hanya bekerja pada saat mati listrik melalui mekanisme sensor dari komponen relai.
"Kami mengkhawatirkan persoalan pasokan listrik. Bagaimana kalau tiba-tiba listrik PLN mati pada saat ujian?," tanya Kepala SMKN 6 Jakarta, Sudiono.
(I025)
"Bila belum terekam dengan baik dan pasokan listrik mati maka data-data tersebut bisa hilang," ujar Michael di Jakarta, Selasa.
Server dan peralatan komputer membutuhkan pasokan listrik yang terus-menerus, agar dapat bekerja dengan optimal.
Hal itu disebabkan komponen komputer terdiri dari komponen aktif yang bekerja berdasarkan listrik statis, yang mana akan hilang memorinya kalau listrik mati mendadak.
Tempat penyimpanan data di komputer atau "Hard Disk" juga akan rusak jika pasokan listrik terhenti pada saat penulisan data.
Michael menjelaskan kalau komputer berhubungan dengan internet, maka harus melalui satu alat yang disebut modem atau router, dan keduanya bekerja dengan pasokan listrik, pada saat listrik mati, modem dan router akan tidak bisa bekerja dan memutus jaringan internet ke komputer.
Dalam kegiatan sehari-hari terdapat sejumlah UPS dan masing-masing bisa memilih berdasarkan kepentingan pengguaannya.
"Online UPS adalah jenis yang paling mahal, dan cara kerjanya adalah memasok listrik baik dalam keadaan PLN nyala atau mati secara prima," jelas dia.
Juga ada yang disebut Offline UPS, jenis UPS yang hanya bekerja pada saat mati listrik melalui mekanisme sensor dari komponen relai.
"Kami mengkhawatirkan persoalan pasokan listrik. Bagaimana kalau tiba-tiba listrik PLN mati pada saat ujian?," tanya Kepala SMKN 6 Jakarta, Sudiono.
(I025)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: