Banjir Indramayu mulai surut
17 Maret 2015 21:56 WIB
Warga sambil membawa barang melintasi banjir yang melanda desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (16/3). Banjir akibat jebolnya tanggul sungai Cimanuk merendam sedikitnya 4 kecamatan di Indramayu. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa sebagian banjir di Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu mulai surut.
"Sebagian banjir mulai surut, namun lumpur masih cukup tebal," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers, di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan, warga mulai membersihkan rumah dari lumpur dan material akibat banjir di Indramayu.
Sementara itu, empat kecamatan terdampak langsung banjir yang diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu.
BPBD Kabupaten Indramayu, kata dia, berkoordinasi dengan TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat dan instansi lainnya.
"Bupati Indramayu telah membuat surat permohonan bantuan kepada BNPB. Tim Reaksi Cepat BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat," katanya,
Kebutuhan mendesak, tambah dia, adalah logistik berupa lauk pauk, mie instan, beras, sarden, air mineral, makanan siap saji, selimut, perahu karet, pakaian anak, susu dan kebutuhan dasar lainnya.
"Sebagian banjir mulai surut, namun lumpur masih cukup tebal," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers, di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan, warga mulai membersihkan rumah dari lumpur dan material akibat banjir di Indramayu.
Sementara itu, empat kecamatan terdampak langsung banjir yang diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu.
BPBD Kabupaten Indramayu, kata dia, berkoordinasi dengan TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat dan instansi lainnya.
"Bupati Indramayu telah membuat surat permohonan bantuan kepada BNPB. Tim Reaksi Cepat BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat," katanya,
Kebutuhan mendesak, tambah dia, adalah logistik berupa lauk pauk, mie instan, beras, sarden, air mineral, makanan siap saji, selimut, perahu karet, pakaian anak, susu dan kebutuhan dasar lainnya.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: