BNI bagikan dividen Rp2,69 triliun
17 Maret 2015 16:24 WIB
Nasabah bertransaksi melalui ATM Center di Pusat Perbelanjaan SCBD, Jakarta, Rabu (23/10). BNI membagikan dividen Rp2,696 triliun atau 25 persen dari laba bersih perusahaan tahun buku 2014. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk akan membagikan dividen senilai Rp2,696 triliun atau 25 persen dari perolehan laba bersih perseroan sepanjang 2014.
"Sebesar 25 persen atau senilai Rp2,696 triliun ditetapkan sebagai dividen tahun buku 2014 dan akan dibagikan kepada pemegang saham yang tercatat," kata Direktur Utama BNI Gatot Suwondo selaku pimpinan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2014 BNI di Jakarta, Selasa.
Dividen selama 2014 menurun jika dibandingkan dividen tahun buku 2013, baik secara nilai dan rasio terhadap laba bersih.
Dari laba bersih tahun buku 2013, BNI membagi dividen senilai Rp2,716 triliun atau setara 30 persen laba bersih tahun itu.
Para pemegang saham di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2014 juga menyetujui 16,65 persen dari laba bersih 2014 atau senilai Rp 1,796 triliun menjadi cadangan tujuan untuk mendukung investasi. Sedangkan sisa Laba Bersih Tahun Buku 2014 disetujui sebagai laba ditahan.
Tahun 2014, laba BNI tumbuh 19,1 persen atau Rp10,783 triliun dari laba tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,1 triliun. Perumbuhan itu antara lain ditopang oleh kenaikan sumber pendapatan, baik pendapatan bunga bersih, maupun pendapatan non-bunga.
Pendapatan bunga bersih BNI 2014 naik 17,4 persen dari Rp19,1 triliun menjadi Rp22,4 triliun. Pendapatan non-bunga selama kurun itu juga naik 13,5 persen menjadi Rp10,7 triliun dari tahun sebelumnya Rp9,4 triliun.
Kenaikan pendapatan non-bunga bank itu didukung oleh kenaikan pendapatan berbasis komisi dari pengelolaan rekening, bisnis kartu, transaksi Anjungan Tunai Mandiri (ATM), dan sumber pendapatan non-bunga lainnya.
Di bawah kepemimpinan Gatot, BNI berambisi menjadi pusat jasa keuangan skala global dengan dukungan sejumlah anak usaha seperti BNI Syariah, perusahaan asuransi jiwa BNI Life, perusahaan pengelolaan aset dan sekuritas BNI Securities dan BNI Asset Management, serta perusahaan pembiayaan BNI Multifinance.
Setelah RUPS Tahunan tersebut, Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni, akan menggantikan Gatot dan Rizal Ramli akan menjadi komisaris utama bank pemerintah tersebut.
"Sebesar 25 persen atau senilai Rp2,696 triliun ditetapkan sebagai dividen tahun buku 2014 dan akan dibagikan kepada pemegang saham yang tercatat," kata Direktur Utama BNI Gatot Suwondo selaku pimpinan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2014 BNI di Jakarta, Selasa.
Dividen selama 2014 menurun jika dibandingkan dividen tahun buku 2013, baik secara nilai dan rasio terhadap laba bersih.
Dari laba bersih tahun buku 2013, BNI membagi dividen senilai Rp2,716 triliun atau setara 30 persen laba bersih tahun itu.
Para pemegang saham di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2014 juga menyetujui 16,65 persen dari laba bersih 2014 atau senilai Rp 1,796 triliun menjadi cadangan tujuan untuk mendukung investasi. Sedangkan sisa Laba Bersih Tahun Buku 2014 disetujui sebagai laba ditahan.
Tahun 2014, laba BNI tumbuh 19,1 persen atau Rp10,783 triliun dari laba tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,1 triliun. Perumbuhan itu antara lain ditopang oleh kenaikan sumber pendapatan, baik pendapatan bunga bersih, maupun pendapatan non-bunga.
Pendapatan bunga bersih BNI 2014 naik 17,4 persen dari Rp19,1 triliun menjadi Rp22,4 triliun. Pendapatan non-bunga selama kurun itu juga naik 13,5 persen menjadi Rp10,7 triliun dari tahun sebelumnya Rp9,4 triliun.
Kenaikan pendapatan non-bunga bank itu didukung oleh kenaikan pendapatan berbasis komisi dari pengelolaan rekening, bisnis kartu, transaksi Anjungan Tunai Mandiri (ATM), dan sumber pendapatan non-bunga lainnya.
Di bawah kepemimpinan Gatot, BNI berambisi menjadi pusat jasa keuangan skala global dengan dukungan sejumlah anak usaha seperti BNI Syariah, perusahaan asuransi jiwa BNI Life, perusahaan pengelolaan aset dan sekuritas BNI Securities dan BNI Asset Management, serta perusahaan pembiayaan BNI Multifinance.
Setelah RUPS Tahunan tersebut, Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni, akan menggantikan Gatot dan Rizal Ramli akan menjadi komisaris utama bank pemerintah tersebut.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: