Topan Pam di Vanuatu, 24 orang tewas
Warga setempat memindahkan puing-puing rumah mereka yang hancur akibat Siklon Pam di Port Vila, ibukota Vanuatu, Minggu (15/3). Tim P3K yang tiba di Vanuatu Minggu kemarin menemukan kerusakan luas dan pihak berwenang mengumumkan keadaan darurat setelah siklon "monster" merobek pulau di Samudera Pasifik yang rentan itu. Dengan kecepatan angin mencapai 300 km per jam, Siklon Pam merobohkan rumah-rumah, menghancurkan kapal-kapal, dan menghanyutkan jalanan dan jembatan saat menghantam daerah tersebut Jumat malam hingga Sabtu. (REUTERS/UNICEF Pacific/Handout via Reuters )
Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan di dalam laporan itu bahwa ada 24 korban jiwa yang dikonfirmasi, 11 dari Tafea, delapan dari Efate dan lima dari Tanna, demikian laporan Xinhua, di Jakarta, Selasa pagi.
Sementara itu, tak kurang dari 3.300 orang berlindung di 37 tempat penampungan.
Laporan tersebut juga mengatakan saluran radio dan komunikasi dengan pulau bagian luar di negara Pasifik itu belum pulih.
Kedutaan Besar Tiongkok di Vanuatu pada Senin menyerahkan bantuan kemanusiaan sebesar 100.000 dolar AS dari Masyarakat Palang Merah Tiongkok buat Palang Merah Vanuatu.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015