Jalur pendakian puncak Merapi kembali dibuka
16 Maret 2015 09:34 WIB
Pesona Puncak Merapi Sejumlah pendaki menaiki lereng Merapi menuju puncak Gunung Merapi untuk melihat pesona kawah dan matahari terbit di Gunung Merapi, Boyolali, Jawa Tengah,Minggu (17/8). Gunung dengan ketinggian 2968 mdpl dan merupakan salah satu gunung teraktif di Indonesia itu menjadi tujuan wisata karena keindahannya. ANTARA FOTO/Teresia May/Asf/Spt/14. ()
Boyolali (ANTARA News) - Kantor Balai Taman Nasional Gunung Merapi membuka kembali jalur pendakian ke puncak Merapi melalui Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin.
Menurut Samsuri (40) petugas retribusi wisata pendakian dari BTNGM di Dukuh Plalangan, Lencoh Boyolali, bahwa jalur pendakian ke puncak Gunung Merapi sebelumnya ditutup selama dua bulan sejak tanggal 16 Januari hingga 16 Maret ini, karena kegiatan renovasi atau perbaikan jalur pendakian.
Ia mengatakan, tidak ada kegiatan pendakian ke Merapi selama dua bulan dan otomatis retribusi pengunjung yang rata-rata sekitar 600 hingga 700 pendaki tidak ada.
"Pendaki yang hendak melakukan pendakian untuk menikmati pemandangan alam, matahari terbit dan sejuknya udara pegunungan Merapi, harus membayar Rp7.500 per orang pada hari biasa, sedangkan Rp15.000 per orang khusus pada Sabtu malam minggu," kata Samsuri yang juga anggota Tim SAR Barameru Lencoh Boyolali.
Selain itu, pendaki yang belum pernah melakukan pendakian disarankan untuk menggunakan jasa wisata dengan dipandu menuju ke puncak.
Kendati demikian, pihaknya berharap pendaki yang melakukan pendakian ke Merapi dengan persiapan beralatan yang dibutuhkan pada musim hujan saat ini, seperti jaket tebal, jas hujan, tenda atau alas, bahan makanan cukup, dan alat lainnya.
"Pendaki diminta berhenti melanjutkan perjalanan ketika terjadi badai hujan atau kabut tebal di atas. Setelah cuaca bersih bisa melanjutkan perjalanan," katanya.
Menyinggung soal dilakukan perbaikan jalur pendakian sehingga ditutup selam dua bulan oleh BTNGM, Samsuri menjelaskan kegiatan perbaikan meliputi penanaman pohon di Pos I atau kawasan TNGM Batu Belah, dan perbaikan gorong-gorong di jalur pendakian.
Selain itu, petugas BTNGM juga memasang arah jalur menuju puncak atau kawasan Pasar Bubrah dengan ketinggian sekitar 2.010 meter di atas permukaan air laut.
Bahkan, pendaki sekarang bisa merasakan nyaman karena jalur pendakian ditanami pohon bambu sebagai tanda arah ke puncak. Jenis tanaman lain yang ditanam di kawasan TNGM bibit tanaman Puspa dan Dadap, serta melibatkan sekitar 30 orang dalam kegiatan penanaman.
"Setiap pos jalur pendakian juga diberikan papan nama untuk memudahkan pendaki ke puncak Merapi atau sebaliknya," katanya.
Menurut Samsuri (40) petugas retribusi wisata pendakian dari BTNGM di Dukuh Plalangan, Lencoh Boyolali, bahwa jalur pendakian ke puncak Gunung Merapi sebelumnya ditutup selama dua bulan sejak tanggal 16 Januari hingga 16 Maret ini, karena kegiatan renovasi atau perbaikan jalur pendakian.
Ia mengatakan, tidak ada kegiatan pendakian ke Merapi selama dua bulan dan otomatis retribusi pengunjung yang rata-rata sekitar 600 hingga 700 pendaki tidak ada.
"Pendaki yang hendak melakukan pendakian untuk menikmati pemandangan alam, matahari terbit dan sejuknya udara pegunungan Merapi, harus membayar Rp7.500 per orang pada hari biasa, sedangkan Rp15.000 per orang khusus pada Sabtu malam minggu," kata Samsuri yang juga anggota Tim SAR Barameru Lencoh Boyolali.
Selain itu, pendaki yang belum pernah melakukan pendakian disarankan untuk menggunakan jasa wisata dengan dipandu menuju ke puncak.
Kendati demikian, pihaknya berharap pendaki yang melakukan pendakian ke Merapi dengan persiapan beralatan yang dibutuhkan pada musim hujan saat ini, seperti jaket tebal, jas hujan, tenda atau alas, bahan makanan cukup, dan alat lainnya.
"Pendaki diminta berhenti melanjutkan perjalanan ketika terjadi badai hujan atau kabut tebal di atas. Setelah cuaca bersih bisa melanjutkan perjalanan," katanya.
Menyinggung soal dilakukan perbaikan jalur pendakian sehingga ditutup selam dua bulan oleh BTNGM, Samsuri menjelaskan kegiatan perbaikan meliputi penanaman pohon di Pos I atau kawasan TNGM Batu Belah, dan perbaikan gorong-gorong di jalur pendakian.
Selain itu, petugas BTNGM juga memasang arah jalur menuju puncak atau kawasan Pasar Bubrah dengan ketinggian sekitar 2.010 meter di atas permukaan air laut.
Bahkan, pendaki sekarang bisa merasakan nyaman karena jalur pendakian ditanami pohon bambu sebagai tanda arah ke puncak. Jenis tanaman lain yang ditanam di kawasan TNGM bibit tanaman Puspa dan Dadap, serta melibatkan sekitar 30 orang dalam kegiatan penanaman.
"Setiap pos jalur pendakian juga diberikan papan nama untuk memudahkan pendaki ke puncak Merapi atau sebaliknya," katanya.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: