Mataram (ANTARA News) - Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, memberi penyuluhan pendidikan ke sejumlah pondok pesantren di daerah ini untuk mendorong agar para santri dan santriwati bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.
"Kami turun ke pondok pesantren (ponpes) karena melihat potensi generasi penerus bangsa yang memiliki karakter dan nilai-nilai agama yang bagus sehingga mereka harus melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," kata Rektor Universitas Mataram (Unram) Prof H Sunarpi di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan kedatangan tim dari Unram tersebut untuk mendorong sebanyak-banyaknya para santri dan santriwati bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
Menurut Sunarpi, beberapa madrasah yang sudah didatangi untuk diberikan penyuluhan, antara lain, Ponpes Anjani dan Pancor di Kabupaten Lombok Timur. Kemudian Ponpes Waru dan Muhajirin NW di Lombok Tengah, Ponpes Islahuddin, Nurul Harmaen dan Jati Sela di Kabupaten Lombok Barat.
"Alhamdulillah dari tahun ke tahun ada peningkatan jumlah satri dan santriwati yang masuk ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta," katanya.
Sunarpi mengakui bahwa selama ini kendala yang dihadapi para santri dan santriwati untuk melanjutkan ke sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) atau perguruan tinggi swasta (PTS) adalah keterbatasan luasan ilmu umum.
"Ada beberapa ponpes yang baik, tetapi sebagian besar peserta didiknya sulit tembus ke PTN maupun PTS karena tidak memenuhi ambang batas kelulusan," katanya.
Terkait dengan itu, lanjut Sunarpi yang juga menjadi Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI) NTB, ICMI NTB sudah memprogramkan bimbingan kepada santri dan santriwati pada beberapa tempat untuk membantu para generasi penerus umat dapat lulus dalam PTN dan PTS.
"Ponpes ini memiliki banyak generasi penerus umat yang harus dimotivasi mendapatkan pendidikan lebih lanjut, sehingga mereka tidak hanya sekolah sampai tingkat madrasah aliyah (MA) atau setara SMA," ujarnya.
Apalagi PTN dan PTS di daerah ini sudah cukup banyak dan bagus dalam mencetak sumber daya yang kompeten, berahlak mulia sebagai salah satu upaya menciptakan generasi emas Indonesia tahun 2025.
Sementara, lanjutnya, untuk memberikan dukungan biaya pendidikan bagi siswa kurang mampu dan berperstasi, Unram menyediakan sekitar 2.400 beasiswa.
Namun demikian, katanya, hal ini juga masih menjadi masalah karena banyak calon mahasiswa kurang mendapat informasi.
"Saat pendaftaran calon mahasiswa hanya mengisi formulir pendaftaran tanpa mengisi formulir beasiswa yang harus diisi secara bersamaan, sehingga begitu lulus tes mereka langsung terdaftar menjadi mahasiswa penerima beasiswa," katanya.
Ia mengatakan beasiswa miskin berprestasi itu diberikan apabila mereka masuk 30 persen di kelas. Artinya, jika satu kelas berisi 50 orang maka calon mahasiswa peringkat satu hingga 15 bisa mendapatkan beasiswa. 56
Unram beri penyuluhan pendidikan ke pondok pesantren
15 Maret 2015 22:55 WIB
Ilustrasi - Santri dari pondok pesantren diharapkan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. ( ANTARA/Syaiful Arif)
Pewarta: Nirkomala
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: