Lumajang (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang mengimbau warga untuk mewaspadai longsor di jalur selatan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur.

"Curah hujan masih cukup tinggi, sehingga tidak menutup kemungkinan dapat terjadi longsor sewaktu-waktu," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Purwanto, Minggu.

Longsor terjadi di jalur selatan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang menuju Kabupaten Malang, tepatnya di titik kilometer (KM) 59 arah Turen Malang pada Sabtu (14/3).

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana longsor tersebut karena tidak ada pengguna jalan yang melintas saat tebing longsor, namun bongkahan batu longsoran menutup separuh badan jalan, sehingga petugas menerapkan sistem buka-tutup.

"Sedikitnya kami mencatat sebanyak delapan titik longsor berada di jalur selatan tersebut, bahkan di kawasan itu juga rawan pohon tumbang," tuturnya.

Menurut dia, pihak BPBD terus memantau sejumlah titik di jalur perbukitan Piket Nol lereng Gunung Semeru yang rawan longsor dan menyiagakan alat berat di posko aju, apabila terjadi longsor sewaktu-waktu.

"Saya imbau warga mewaspadai jalur selatan Lumajang-Malang dan lebih baik tidak melintasi kawasan tersebut pada saat hujan deras karena dapat membahayakan keselamatan pengendara jalan," katanya.

Purwanto menjelaskan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dan petugas disiagakan di posko aju untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan melakukan pembersihan jalur, apabila terjadi tanah longsor sewaktu-waktu.

Sementara itu, salah seorang warga Lumajang, Wahyu, mengaku tidak berani melintas kawasan Piket Nol pada saat hujan mengguyur kawasan setempat.

"Jalur selatan yang menghubungkan Lumajang-Malang itu sering longsor dan biasanya akan diberlakukan sistem buka tutup pada saat petugas membersihkan tanah longsor yang menutup badan jalan," katanya.