67 titik panas di Riau
15 Maret 2015 10:53 WIB
Dokumen citra satelit MODIS-NASA pada awal Maret 2015 memantau sejumlah titik panas (hotspot, warna merah) di Riau, Sumatera. (nasa.gov)
Pekanbaru (ANTARA News) - Satelite Modis bersensor Terra dan Aqua pada Minggu pagi merekam kemunculan 67 titik panas (hotspot) di Provinsi Riau, dan 49 titik diantaranya di Kabupaten Bengkalis, demikian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pekanbaru.
"Jumlah ini jauh meningkat dibandingkan sebelumnya, bahkan untuk titik panas dengan tingkat kepercayaan kebakaran lahan di atas 70 persen," catat Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru Sugarin melalui pesan elektroniknya, Minggu.
Sugarin menjelaskan, terjadi kecenderungan peningkatan titik panas dan titik api sejak beberapa hari terakhir, disebabkan potensi hujan minim dan kondisi panas yang merata di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau.
Ia mengemukakan, selain di Bengkalis titik panas juga terpantau di Kabupaten Pelalawan, Rokan Hilir dan Rokan Hulu dengan masing-masing dua titik panas.
Selanjutnya, menurut dia, titik panas juga terekam berada di Kabupaten Siak tiga titik panas, Kepulauan Meranti lima titik panas, serta Kota Dumai enam titik panas.
"Total seluruhnya ada 67 titik panas hanya di Riau saja, sedangkan untuk keseluruhan Sumatera sekitar 71 titik dan Riau terbanyak," catatnya.
Titik api (firespot) atau yang diindikasi kuat sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan, dikemukakannya, terpantau satelit the Moderate-resolution Imaging Spectroradiometer (Modis) milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) ada sekira 46 titik tersebar di sejumlah wilayah kabupaten/kota.
Ia menyatakan, hanya satu titik berada di Kabupaten Rokan Hilir, namun di Dumai dan Kepulauan Meranti masing-masing terdapat empat titik api.
"Selebihnya atau sebanyak 37 titik berada di Kabupaten Bengkalis. Hal itu menyebabkan Bengkalis berpeluang diselimuti kabut asap," catatnya.
Peristiwa kebakaran hutan dan lahan sejauh ini terus terjadi di berbagai wilayah Provinsi Riau akibat hujan minim terjadi dan cuaca panas yang bertahan hingga berbulan-bulan.
Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan serta Bencana Kabut Asap sampai saat ini terus berupaya memantau dari jalur udara dan memadamkan titik kebakaran dari udara dan darat.
Satgas bekerjasama dengan BPPT juga terus melakukan hujan buatan khususnya di wilayah dengan titik panas terbanyak terutama Kabupaten Bengkalis.
"Jumlah ini jauh meningkat dibandingkan sebelumnya, bahkan untuk titik panas dengan tingkat kepercayaan kebakaran lahan di atas 70 persen," catat Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru Sugarin melalui pesan elektroniknya, Minggu.
Sugarin menjelaskan, terjadi kecenderungan peningkatan titik panas dan titik api sejak beberapa hari terakhir, disebabkan potensi hujan minim dan kondisi panas yang merata di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau.
Ia mengemukakan, selain di Bengkalis titik panas juga terpantau di Kabupaten Pelalawan, Rokan Hilir dan Rokan Hulu dengan masing-masing dua titik panas.
Selanjutnya, menurut dia, titik panas juga terekam berada di Kabupaten Siak tiga titik panas, Kepulauan Meranti lima titik panas, serta Kota Dumai enam titik panas.
"Total seluruhnya ada 67 titik panas hanya di Riau saja, sedangkan untuk keseluruhan Sumatera sekitar 71 titik dan Riau terbanyak," catatnya.
Titik api (firespot) atau yang diindikasi kuat sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan, dikemukakannya, terpantau satelit the Moderate-resolution Imaging Spectroradiometer (Modis) milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) ada sekira 46 titik tersebar di sejumlah wilayah kabupaten/kota.
Ia menyatakan, hanya satu titik berada di Kabupaten Rokan Hilir, namun di Dumai dan Kepulauan Meranti masing-masing terdapat empat titik api.
"Selebihnya atau sebanyak 37 titik berada di Kabupaten Bengkalis. Hal itu menyebabkan Bengkalis berpeluang diselimuti kabut asap," catatnya.
Peristiwa kebakaran hutan dan lahan sejauh ini terus terjadi di berbagai wilayah Provinsi Riau akibat hujan minim terjadi dan cuaca panas yang bertahan hingga berbulan-bulan.
Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan serta Bencana Kabut Asap sampai saat ini terus berupaya memantau dari jalur udara dan memadamkan titik kebakaran dari udara dan darat.
Satgas bekerjasama dengan BPPT juga terus melakukan hujan buatan khususnya di wilayah dengan titik panas terbanyak terutama Kabupaten Bengkalis.
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015
Tags: