Gunung Soputan munculkan kubah lava
14 Maret 2015 19:31 WIB
ilustrasi Semburan Gunung Soputan Gunung berapi Soputan masih mengeluarkan debu vulkanik di Desa Silian, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara (FOTO ANTARA/Fiqman Sunandar)
Tomohon (ANTARA News) - Pengamat memperkirakan Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), memunculkan kubah lava yang ditandai dengan tremor-tremor harmoni.
"Kami memerkirakan ada material yang naik ke permukaan dan sementara membangun seperti kubah lava. Aktivitas gunung ini memang masih aktif dengan kegempaan fluktuatif," ujar Pengamat Pos Pengamatan Gunung Soputan Mando ketika diwawancarai melalui telepon genggam di Tomohon, Sabtu.
Mando mengatakan, pascaletusan 7 Maret lalu, aktivitas kegempaan mulai menurun, dan tidak ada letusan-letusan susulan, walaupun begitu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status siaga pada level III.
"Radius bahaya yang ditetapkan masih 6,5 kilometer dari kawah diharapkan tidak ada aktivitas karena sangat membahayakan keselamatan jiwa. Mudah-mudahan radius bahaya ini dipatuhi," harapnya.
Pada Sabtu pukul 00.00 WITA-06.00 WITA terekam enam kali gempa vulkanik dalam, delapan kali gempa vulkanik dangkal, 16 kali gempa embusan, satu kali gempa tektonik jauh, tremor harmoni serta sembilan kali gempa guguran.
Sementara enam jam berikutnya terekam tiga kali gempa vulkanik dalam, empat kali gempa vulkanik dangkal, enam kali gempa embusan serta 16 kali gempa guguran.
Sedangkan pada pukul 12.00 WITA-18.00 WITA terekam tujuh kali gempa vulkanik dalam, dua kali gempa vulkanik dangkal, enam kali gempa embusan serta 14 kali gempa guguran, serta tremor harmoni.
Sejak awal tahun ini salah satu gunung api aktif di Provinsi Sulut selain Gunung Lokon di Kota Tomohon dan Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, telah beberapa kali erupsi mengeluarkan material debu, guguran lava pijar serta awan panas yang meluncur hingga 2,5 kilometer ke dalam radius bahaya.
"Kami memerkirakan ada material yang naik ke permukaan dan sementara membangun seperti kubah lava. Aktivitas gunung ini memang masih aktif dengan kegempaan fluktuatif," ujar Pengamat Pos Pengamatan Gunung Soputan Mando ketika diwawancarai melalui telepon genggam di Tomohon, Sabtu.
Mando mengatakan, pascaletusan 7 Maret lalu, aktivitas kegempaan mulai menurun, dan tidak ada letusan-letusan susulan, walaupun begitu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status siaga pada level III.
"Radius bahaya yang ditetapkan masih 6,5 kilometer dari kawah diharapkan tidak ada aktivitas karena sangat membahayakan keselamatan jiwa. Mudah-mudahan radius bahaya ini dipatuhi," harapnya.
Pada Sabtu pukul 00.00 WITA-06.00 WITA terekam enam kali gempa vulkanik dalam, delapan kali gempa vulkanik dangkal, 16 kali gempa embusan, satu kali gempa tektonik jauh, tremor harmoni serta sembilan kali gempa guguran.
Sementara enam jam berikutnya terekam tiga kali gempa vulkanik dalam, empat kali gempa vulkanik dangkal, enam kali gempa embusan serta 16 kali gempa guguran.
Sedangkan pada pukul 12.00 WITA-18.00 WITA terekam tujuh kali gempa vulkanik dalam, dua kali gempa vulkanik dangkal, enam kali gempa embusan serta 14 kali gempa guguran, serta tremor harmoni.
Sejak awal tahun ini salah satu gunung api aktif di Provinsi Sulut selain Gunung Lokon di Kota Tomohon dan Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, telah beberapa kali erupsi mengeluarkan material debu, guguran lava pijar serta awan panas yang meluncur hingga 2,5 kilometer ke dalam radius bahaya.
Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: