Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian, Euis Saedah tengah meninjau bibit-bibit wirausaha muda baru bidang mebel dan kerajinan untuk dikumpulkan dan didukung perkembangannya.

"Ada enam anak muda, rata-rata lulusan seni rupa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang akan mengikuti pameran mebel di Singapura, saya mau lihat ke sana, meskipun bukan dalam perjalanan dinas," kata Euis Saedah di Jakarta, Kamis.

Euis mengatakan, dua pameran mebel dan kerajinan yang digelar di Indonesia telah banyak mengakomodir industri mebel dan kerajinan dalam skala besar dan menengah, sehingga Ditjen IKM Kemenperin akan lebih memberi perhatian kepada para calon wirausahawan yang mandiri.

"Karena yang ada di Indonesia International Furniture Expo (IFEX) dan International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) rata-rata sudah senior, sudah mapan dan sudah bagus. Nah, jangan lupa mendorong yang muda-muda juga, yang berjuang sendiri itu perlu kami kumpulkan juga," ujarnya.

Menurutnya, apabila hasil karya keenam anak muda tersebut terbilang baik di pameran mebel Singapura pada 13-16 Maret 2015 tersebut, maka Ditjen IKM Kemenperin akan memfasilitasi aliran muda bidang mebel dan kerajinan untuk terus berkembang tahun depan.

"Kalau memang bagus akan kami fasilitasi. Siapa tahu mereka juga berkontribusi terhadap ekspor produk mebel dan kerajinan, namun karena tidak terpantau, sehingga tidak masuk hitungan," ujar Euis.

Euis menambahkan, pihaknya akan terus mendorong agar IKM mebel dan kerajinan terus berkontribusi dalam mencapai target ekspor 5 milliar dollar AS selama lima tahun mendatang, sebagaimana diperintahkan Presiden Joko Widodo.

"Yang banyak memang IKM kerajinan. Saat ini turut berkontribusi pada nilai ekspor kerajinan sebesar 600 juta dollar AS. Pada lima tahun mendatang, kami tidak muluk-muluk, tapi semoga bisa dua kali lipatnya," ujar Euis.