Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah AAGN Puspayoga meluncurkan paket kebijakan pengembangan wirausaha muda, yang sebagian sudah dijalankan sejak beberapa waktu lalu.

Dalam acara Gerakan Kewirausahaan Nasional 2015 di Jakarta, Kamis, ia mengatakan pemerintah Indonesia telah dan akan terus mendorong upaya untuk mempersiapkan calon wirausaha lewat beberapa paket kebijakan.

"Fasilitas klinik konsultasi kewirausahaan dan pengembangan Inkubator Bisnis yang dapat secara bersama dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM dengan mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya akademisi, bisnis, dan government untuk mendorong pemuda untuk berwirausaha," katanya.

Pemerintah, menurut dia, juga sedang mengembangkan berbagai program kongkret untuk mendorong pengembangan kewirausahaan.

Paket kebijakan untuk mendorong kewirausahaan di antaranya meliputi program pelatihan kewirausahaan dan bantuan modal usaha bagi wirausaha pemula yang nilainya maksimal Rp25 juta.

"Kami juga mengembangkan bantuan atau kredit dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir," katanya.

Paket kebijakan lainnya berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR), fasilitas kredit/pembiayaan modal kerja dan atau investasi kepada usaha mikro kecil dan menengah di bidang usaha produktif yang layak namun belum bankable dengan plafon kredit sampai Rp500 juta yang sebagian dijamin oleh Perusahaan Penjamin.

Di samping itu, ada pula Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dan Program Pembiayaan melalui Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), yang dananya berasal dari Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan Perusahaan Swasta.

Paket kebijakan pendukung lainnya yakni pengembangan produk unggulan daerah melalui pendekatan satu desa satu produk (One Village One Product/OVOP); pengembangan koperasi pengelola energi baru; Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) daerah; dan program peningkatan akses pasar.

"Kesemuanya itu adalah suatu bentuk kebijakan dan komitmen dalam mendorong agar generasi muda penerus bangsa menjadi wirausaha," katanya.

Menteri berharap kebijakan itu bisa membuat generasi muda lebih tertarik menciptakan dan memberikan pekerjaan ketimbang menjadi pencari kerja.

"Lebih jauh, melalui program tersebut diharapkan dapat tumbuh beragam lapangan usaha, lahirnya wirausaha-wirausaha baru yang berkiprah secara global dan berorientasi pada teknologi tepat guna, terbukanya kesempatan kerja serta berperan dalam menurunkan tingkat kemiskinan," katanya.