Polisi: aksi begal Bekasi pindah ke permukiman
11 Maret 2015 09:18 WIB
Polisi memeriksa kelengkapan surat pengendara saat razia rutin di Jalan. Razia tersebut untuk mempersempit ruang gerak para pelaku begal motor serta berupaya mengamankan kendaraan bermotor yang diduga sebagai hasil pencurian maupun pembegalan. (ANTARA FOTO/Jafkhairi)
Bekasi (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota, Kombes Pol Rudi Setiawan, mengungkapkan fokus pemberantasan aksi begal di jalan raya membuat pelakunya berpindah ke kawasan permukiman warga.
"Aksi begal tersebut kini lari ke pemukiman penduduk saat upaya pemberantasan kita fokuskan di jalan raya. Hal itu sedang saya analisa," katanya di Bekasi, Rabu.
Menurut Rudi, fakta adanya perpindahan tindak kejahatan begal ke kawasan perumahan adalah peristiwa tewasnya Acam Mulyadi (50) saat ditembak dua pelaku begal motor di rumahnya Jalan Bintara XI RT 10/02, Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat pada Sabtu (7/3) dini hari.
Acam akhirnya meregang nyawa akibat tertembus peluru di bagian sebelah kanan perutnya saat mencoba mempertahankan sepeda motor dari tangan pelaku.
Dia mengatakan, polisi hingga saat ini masih melakukan pengejaran terhadap dua pelaku begal tersebut serta menginterogasi sejumlah saksi dari lokasi kejadian.
Rudi mengatakan, upaya pemberantasan aksi begal saat ini tengah difokuskan di sejumlah ruas jalan protokol dan arteri di wilayah setempat melalui kegiatan razia rutin.
"Sejauh ini situasi di jalan raya relatif kondusif karena kita selalu berupaya memberikan rasa aman kepada masyarakat," katanya.
Rudi mencatat, kasus begal yang terjadi di wilayah hukum setempat sejauh ini baru berlangsung dua kejadian, yakni di Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, dan Jalan Raya Jatiasih RT 04/10, Kelurahan Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (28/4) dini hari.
Dalam peristiwa itu, seorang pedagang tewas dibacok perampok saat berusaha mempertahankan motornya.
Korban bernama Agus Sarianto (30), dinyatakan tewas di Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga, Bekasi Barat, setelah sempat mendapat perawatan.
"Aksi begal tersebut kini lari ke pemukiman penduduk saat upaya pemberantasan kita fokuskan di jalan raya. Hal itu sedang saya analisa," katanya di Bekasi, Rabu.
Menurut Rudi, fakta adanya perpindahan tindak kejahatan begal ke kawasan perumahan adalah peristiwa tewasnya Acam Mulyadi (50) saat ditembak dua pelaku begal motor di rumahnya Jalan Bintara XI RT 10/02, Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat pada Sabtu (7/3) dini hari.
Acam akhirnya meregang nyawa akibat tertembus peluru di bagian sebelah kanan perutnya saat mencoba mempertahankan sepeda motor dari tangan pelaku.
Dia mengatakan, polisi hingga saat ini masih melakukan pengejaran terhadap dua pelaku begal tersebut serta menginterogasi sejumlah saksi dari lokasi kejadian.
Rudi mengatakan, upaya pemberantasan aksi begal saat ini tengah difokuskan di sejumlah ruas jalan protokol dan arteri di wilayah setempat melalui kegiatan razia rutin.
"Sejauh ini situasi di jalan raya relatif kondusif karena kita selalu berupaya memberikan rasa aman kepada masyarakat," katanya.
Rudi mencatat, kasus begal yang terjadi di wilayah hukum setempat sejauh ini baru berlangsung dua kejadian, yakni di Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, dan Jalan Raya Jatiasih RT 04/10, Kelurahan Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (28/4) dini hari.
Dalam peristiwa itu, seorang pedagang tewas dibacok perampok saat berusaha mempertahankan motornya.
Korban bernama Agus Sarianto (30), dinyatakan tewas di Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga, Bekasi Barat, setelah sempat mendapat perawatan.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: