Kemkominfo: Humas dituntut bekerjasama dengan wartawan
10 Maret 2015 23:50 WIB
ilustrasi Pengunjung memanfaatkan layanan internet gratis menggunakan mobil keliling milik Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Pekan Informasi Nasional di Medan, Sumut, Jumat (24/5). Mobil keliling tersebut merupakan solusi untuk memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk menikmati layanan internet ditempat yang sulit dijangkau. (ANTARA FOTO/M Syafii)
Kendari (ANTARA News) - Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informasi, Ismail Cawidu mengatakan lembaga kehumasan harus mampu bekerjasama dengan wartawan dan lembaga pers untuk menyebarluaskan informasi program pembangunan yang dilakukan pemerintah.
"Untuk menyukseskan program pembangunan pemerintah, humas wajib bekerja sama dengan wartawan dalam mempublikasikan kepada masyarakat," ujarnya di Kendari, Selasa.
Ia menambahkan, sangat penting menciptakan sinergitas hubungan antara humas dan wartawan sehingga mampu mempublikasikan kegiatan, program dan capaian pembangunan pemerintah kepada masyarakat.
Menurut dia, humas merupakan ujung tombak pemerintah dalam menyampaikan program dan kinerja pemerintah dan sangat membutuhkan wartawan dan media untuk mempublikasikan.
"Agar dapat mengontrol informasi yang terpublis kemasyarakat, humas harus akrab dan mampu bekerja sama dengan wartawan dan media yang memiliki tugas menyampaikan berita kepada masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk meningkatkan kemampuan, humas juga harus menguasai teknologi informasi dan komunikasi termasuk didalamnya media sosial sehingga dapat mengetahui kebutuhan masyarakat.
Humas memiliki peran yang besar dalam pemerintahan sebab, program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah tidak akan bisa terpublis dengan sendirinya tanpa ada humas yang progres terhadap kinerjanya.
"Humas juga tidak perlu terlalu khawatir jika ada pemberitaan yang mengkritisi program pemerintah, sebab hal tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap program pembangunan," ujarnya.
Ia menambahkan, jika ada pemberitaan yang mengkritisi program pemerintah, harus disikapi dengan dengan bijak dan humas dapat meluruskan pemberitaan tersebut.
Sebab, menurut dia, bentuk kritikan yang dilakukan oleh media dapat dijadikan landasan dalam melakukan evaluasi sehingga lebih cepat mengetahui dan lebih cepat pula dalam memperbaikinya sehingga dapat mengurangi resiko gejolak sosial.
"Untuk menyukseskan program pembangunan pemerintah, humas wajib bekerja sama dengan wartawan dalam mempublikasikan kepada masyarakat," ujarnya di Kendari, Selasa.
Ia menambahkan, sangat penting menciptakan sinergitas hubungan antara humas dan wartawan sehingga mampu mempublikasikan kegiatan, program dan capaian pembangunan pemerintah kepada masyarakat.
Menurut dia, humas merupakan ujung tombak pemerintah dalam menyampaikan program dan kinerja pemerintah dan sangat membutuhkan wartawan dan media untuk mempublikasikan.
"Agar dapat mengontrol informasi yang terpublis kemasyarakat, humas harus akrab dan mampu bekerja sama dengan wartawan dan media yang memiliki tugas menyampaikan berita kepada masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk meningkatkan kemampuan, humas juga harus menguasai teknologi informasi dan komunikasi termasuk didalamnya media sosial sehingga dapat mengetahui kebutuhan masyarakat.
Humas memiliki peran yang besar dalam pemerintahan sebab, program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah tidak akan bisa terpublis dengan sendirinya tanpa ada humas yang progres terhadap kinerjanya.
"Humas juga tidak perlu terlalu khawatir jika ada pemberitaan yang mengkritisi program pemerintah, sebab hal tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap program pembangunan," ujarnya.
Ia menambahkan, jika ada pemberitaan yang mengkritisi program pemerintah, harus disikapi dengan dengan bijak dan humas dapat meluruskan pemberitaan tersebut.
Sebab, menurut dia, bentuk kritikan yang dilakukan oleh media dapat dijadikan landasan dalam melakukan evaluasi sehingga lebih cepat mengetahui dan lebih cepat pula dalam memperbaikinya sehingga dapat mengurangi resiko gejolak sosial.
Pewarta: La Ode Abdul Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: