Kapal pengangkut tabung elpiji di Aceh ditemukan
10 Maret 2015 20:47 WIB
ilustrasi Pencarian Korban Kapal Tenggelam Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban kapal nelayan Kapal Motor Harmonis yang tenggelam di Selat Madura, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (25/2). Pencarian korban kapal tenggelam tersebut dilakukan dari titik terakhir kapal tenggelam dengan menyisir sekitar 15-25 mil laut. (ANTARA FOTO/Seno)
Banda Aceh (ANTARA News) - Nelayan berhasil menemukan Kapal Mesin Anisa yang hilang ketika membawa 360 tabung elpiji 12 kilogram sebanyak 14 ton dari Tempat Pendaratan Ikan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan, tujuan Pulau Simeulue, Provinsi Aceh.
Ketua Satgas SAR Aceh Selatan Mayfendri saat dihubungi di Tapaktuan, Selasa, mengatakan KM berukuran di bawah 10 GT tersebut ditemukan nelayan asal Kabupaten Aceh Barat Daya pada Senin (9/3) malam, setelah dua hari dua malam terombang-ambing di tengah laut.
Ia menyatakan, kapal yang berangkat dari TPI Labuhan Haji pada Sabtu (7/3) itu, biasanya pada Minggu (8/3) pagi sudah sampai ke Pulau Simeulue. Ternyata setelah ditunggu-tunggu tidak kunjung sampai.
Perihal hilangnya KM Anisa itu, langsung dilaporkan pihak terkait di Simeulue ke Satgas SAR setempat dan kemudian pihak Satgas SAR Simeulue meneruskannya ke pihak Satgas SAR Aceh Selatan dan Basarnas Pos Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat dan Banda Aceh.
Mayfendri mengatakan, setelah menerima laporan tersebut, pihak Satgas SAR Simeulue langsung melakukan proses pencarian dengan cara menyisir laut.
Dia mengatakan, penemuan boat pengangkut LPG itu oleh nelayan pada Senin sekitar pukul 24.00 WIB, namun karena para nelayan sedang memancing ikan, maka tidak langsung ditarik ke darat.
"Boat pengangkut LPG itu baru ditarik ke darat Selasa (10/3) pagi. Dan karena lokasinya dekat dengan Pelabuhan Ujong Serangga Abdya maka boat tersebut ditarik ke pelabuhan itu. Setelah ditarik sejak pagi, boat nelayan pengangkut LPG itu baru tiba di Pelabuhan Ujong Serangga Abdya pada Selasa (10/3) sore sekitar pukul 17.00 WIB," ungkap Mayfendri.
Upaya pencarian, sambung Mayfendri, juga melibatkan pihak Basarnas Banda Aceh dengan menerjunkan satu unit kapal pencarian korban hilang di laut.
"Upaya pencarian juga telah kami koordinasikan dengan seluruh panglima laot se pantai barat selatan Aceh, agar jika ada nelayan yang menemukan atau melihat boat warna ungu pengangkut LPG yang terkatung-katung di laut tolong segera diinformasikan ke darat khususnya kepada pihak Satgas SAR," kata Mayfendri.
Setelah dilakukan upaya pencarian sejak Minggu (8/3), lanjut Mayfendri, akhirnya boat KM Anisa pengangkut LPG tersebut ditemukan oleh nelayan di perairan laut perbatasan antara Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya.
"Berdasarkan pengakuan awak kapal pengangkut LPG tersebut, setelah menempuh perjalanan selama 4 jam dari TPI Labuhan Haji, boat pengangkut LPG itu rusak mesin di tengah laut, sehingga tidak bisa lagi melanjutkan perjalanan ke Simeulue. Boat terombang ambing selama dua hari dua malam di tengah laut sampai akhirnya ditemukan," ujarnya mengutip keterangan awak boat KM Anisa.
Ketua Satgas SAR Aceh Selatan Mayfendri saat dihubungi di Tapaktuan, Selasa, mengatakan KM berukuran di bawah 10 GT tersebut ditemukan nelayan asal Kabupaten Aceh Barat Daya pada Senin (9/3) malam, setelah dua hari dua malam terombang-ambing di tengah laut.
Ia menyatakan, kapal yang berangkat dari TPI Labuhan Haji pada Sabtu (7/3) itu, biasanya pada Minggu (8/3) pagi sudah sampai ke Pulau Simeulue. Ternyata setelah ditunggu-tunggu tidak kunjung sampai.
Perihal hilangnya KM Anisa itu, langsung dilaporkan pihak terkait di Simeulue ke Satgas SAR setempat dan kemudian pihak Satgas SAR Simeulue meneruskannya ke pihak Satgas SAR Aceh Selatan dan Basarnas Pos Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat dan Banda Aceh.
Mayfendri mengatakan, setelah menerima laporan tersebut, pihak Satgas SAR Simeulue langsung melakukan proses pencarian dengan cara menyisir laut.
Dia mengatakan, penemuan boat pengangkut LPG itu oleh nelayan pada Senin sekitar pukul 24.00 WIB, namun karena para nelayan sedang memancing ikan, maka tidak langsung ditarik ke darat.
"Boat pengangkut LPG itu baru ditarik ke darat Selasa (10/3) pagi. Dan karena lokasinya dekat dengan Pelabuhan Ujong Serangga Abdya maka boat tersebut ditarik ke pelabuhan itu. Setelah ditarik sejak pagi, boat nelayan pengangkut LPG itu baru tiba di Pelabuhan Ujong Serangga Abdya pada Selasa (10/3) sore sekitar pukul 17.00 WIB," ungkap Mayfendri.
Upaya pencarian, sambung Mayfendri, juga melibatkan pihak Basarnas Banda Aceh dengan menerjunkan satu unit kapal pencarian korban hilang di laut.
"Upaya pencarian juga telah kami koordinasikan dengan seluruh panglima laot se pantai barat selatan Aceh, agar jika ada nelayan yang menemukan atau melihat boat warna ungu pengangkut LPG yang terkatung-katung di laut tolong segera diinformasikan ke darat khususnya kepada pihak Satgas SAR," kata Mayfendri.
Setelah dilakukan upaya pencarian sejak Minggu (8/3), lanjut Mayfendri, akhirnya boat KM Anisa pengangkut LPG tersebut ditemukan oleh nelayan di perairan laut perbatasan antara Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya.
"Berdasarkan pengakuan awak kapal pengangkut LPG tersebut, setelah menempuh perjalanan selama 4 jam dari TPI Labuhan Haji, boat pengangkut LPG itu rusak mesin di tengah laut, sehingga tidak bisa lagi melanjutkan perjalanan ke Simeulue. Boat terombang ambing selama dua hari dua malam di tengah laut sampai akhirnya ditemukan," ujarnya mengutip keterangan awak boat KM Anisa.
Pewarta: Heru Dwi S
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: