Legislator minta Pemerintah atasi pelemahan rupiah
10 Maret 2015 17:42 WIB
ilustrasi Dari kanan Bendahara F-PKS DPR RI Ecky Awal Mucharam, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPR RI Mustafa Kamal saat memberikan pemaparan dalam diskusi buku Konsep Reformasi Parlemen di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (20/1). FOTO ANTARA/HO/Abdul Baar)
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi XI DPR RI, Ecky Awal Mucharam meminta pemerintah mengatasi nilai rupiah terhadap dolar terus menurun.
"Persoalan ekonomi, sosial, dan politik tidak bisa diselesaikan dengan pencitraan saja," kata Ecky dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa.
Menururt Ecky, selama semester pertama berjalan, belum ada terobosan kebijakan-kebijakan ekonomi untuk mengurangi defisit transaksi berjalan.
Terpuruknya nilai rupiah pada dolar dan mata uang negara ekonomi kuat lainnya akan memberatkan perekonomian Indonesia, baik pemerintah maupun sektor swasta. Besarnya hutang dalam valas baik pemerintah dan swasta yang jatuh tempo di 2015 membuat kebutuhan valas bertambah.
Selain itu, hutang valas tersebut tidak dilindungi nilai hedging.
"Hutang swasta kita mencapai kisaran 170 miliar dolar dan pemerintah 130 miliar dolar. Bisa dibayangkan kebutuhan valas untuk cicilan pokok dan bunganya," kata politisi PKS itu.
"Persoalan ekonomi, sosial, dan politik tidak bisa diselesaikan dengan pencitraan saja," kata Ecky dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa.
Menururt Ecky, selama semester pertama berjalan, belum ada terobosan kebijakan-kebijakan ekonomi untuk mengurangi defisit transaksi berjalan.
Terpuruknya nilai rupiah pada dolar dan mata uang negara ekonomi kuat lainnya akan memberatkan perekonomian Indonesia, baik pemerintah maupun sektor swasta. Besarnya hutang dalam valas baik pemerintah dan swasta yang jatuh tempo di 2015 membuat kebutuhan valas bertambah.
Selain itu, hutang valas tersebut tidak dilindungi nilai hedging.
"Hutang swasta kita mencapai kisaran 170 miliar dolar dan pemerintah 130 miliar dolar. Bisa dibayangkan kebutuhan valas untuk cicilan pokok dan bunganya," kata politisi PKS itu.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: