Beijing (ANTARA News) - Seorang pria di Tiongkok telah ditahan untuk diperiksa dalam kasus mata-mata karena menjual 500 foto kapal induk pertama negeri itu, media setempat melaporkan.
Pria bernama keluarga Zhang, mulai memotreti Lioaning, kapal induk masa Uni Soviet yang dibeli dari Ukraina -- setelah dihubungi secara "maya" oleh seseorang yang mengaku sebagai "redaktur majalah", demikian televisi Dalian melaporkan seperti dikutip AFP.
Zhang adalah satu dari dua orang yang tahun lalu ditangkap oleh polisi di Dalian, kota pelabuhan di timur laut tempat Liaoning dimodifikasi sebelum menjalankan tugas pada 2012 dan setelah itu menjalani perawatan rutin.
Zhang mulai memotret kapal itu pada April hingga Agustus, saat pihak berwenang memeriksa sudah menemukan 500 foto Liaoning yang telah dikirim ke kontaknya.
"Zhang menyebabkan ancaman mematikan bagi keamanan militer negara," demikian dilaporkan Senin malam.
Seorang pria lainnya dengan marga Han, menerima uang 90.000 yuan (14.000 dolar AS) sebagai imbalan untuk memotret peralatan militer Tiongkok dari seorang "wartawan" yang mengunggah kabar sedang mencari karyawan.
"Wartawan itu sebenarnya adalah mata-mata asing yang sudah dipantau beberapa kali oleh badan intelijen," demikian dilaporkan tanpa penjelasan terperinci mengenai dugaan mematai-matai.
Pemerintah komunis Tiongkok melakukan pendekatan yang sangat keras untuk keamanan negara dan media pemerintah sebelumnya melaporkan adanya pemakai laman di negeri itu yang "terpikat" oleh agen mata-mata asing ketika mencari teman dan pekerjaan secara "maya".
Seorang pria juga ditangkap pada November lalu di kota pantai Qingdao karena menjual foto perlengkapan militer ke mata-mata asing, televisi pemerintah China Central Television melaporkan pada lamannya.
Pada Mei, seorang pemilik bar di Provinsi Guangdong dihukum penjara 10 tahun karena mengungkap rahasia militer, termasuk sejumlah foto dan dokumen kepada "agen mata-mata asing", kata media.
Uu.M007
Jual foto kapal induk berujung masuk sel tahanan
10 Maret 2015 14:07 WIB
Kapal induk pertama China Liaoning (Reuters)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
Tags: