Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta segera membentuk sekolah kebangsaan yang bertujuan menumbuhkan nasionalisme serta semangat bela negara masyarakat.

Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (UGM) Suratman di Yogyakarta, Selasa, mengatakan sekolah itu digagas agar bangsa Indonesia tidak lagi "terjajah" secara politik, hukum, ekonomi dan agama.

"Akan kami buat agar nilai-nilai karakter kebangsaan dapat diketahui oleh masyarakat," katanya.

Materi yang akan disampaikan dalam sekolah kebangsaan, kata dia, dalam aspek ekonomi misalnya ekonomi kreatif dengan sasaran kemandirian masyarakat secara ekonomi.

Menurut dia, saat ini kurikulum pengajarannya masih digodok oleh tim perumus sekolah kebangsaan.

"Paket kurikulumnya masih kami desain karena idenya baru saja muncul. Kami targetkan Juli 2015 menjelang 17 Agustus sudah bisa dilakukan," kata dia.

Materi sekolah kebangsaan, kata dia, akan diampu oleh seluruh civitas akademika UGM mulai mahasiawa, dosen, serta anggota Keluarga Besar Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).

"Siapa pun semua komponen keluarga UGM dapat mengajarkan, yang penting metodenya kami samakan," ujarnya.

Suratman mengakui hingga saat ini masih terjadi degradasi nasionalisme, sehingga untuk menangkalnya memerlukan metode pendidikan yang dapat dilaksanakan secara langsung di lingkungan masyarakat.

"Bisa di pasar, mal, disampaikan melalui kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa, serta dosen di kampung masing-masing," katanya.