London (ANTARA News) - Langkah inspiratif bintang sepak bola Samuel Eto'o melawan rasisme membuatnya diganjar penghargaan, Senin waktu setempat, sedangkan Dewan Eropa memperingatkan bahwa prasangka masih menyelimuti permainan sepak bola di Eropa.

Mantan striker timnas Kamerun dan Barcelona ini menerima Medali Toleransi dari Dewan Eropa pada jamuan makan malam Toleransi dan Rekonsiliasi di Istana Kensington, London, yang menjadi tempat tinggal Pangeran William dan istrinya Kate.

Eto'o (33) yang kini bermain untuk Sampdoria di Italia, terkenal dengan menirukan berjalan seperti kera dalam sebuah pertandingan di Spanyol untuk mengejek perlakuan rasis yang diterimanya.

"Tahun lalu menjadi tahun yang sangat menantang bagi sepak bola dalam arti kebencian dan rasisme," kata empat kali Pemain Terbaik Afrika itu.

"Sebagai pemain sepak bola, kami perlu menegakkan sandaran moral karena kami adalah orang yang disaksikan penonton dan kita mesti menjadi teladan bagi toleransi dalam masyarakat multiras yang saya yakini diwakili dengan baik sekali oleh sepak bola."

ECTR (Dewan Eropa untuk Tolernasi dan Rekonsiliasi) adalah LSM yang didirikan pada 2008 untuk mempromosikan kesalingpengertian antar masyarakat dan memonitor xenofobia di Eropa yang anggotanya adalah para mantan presiden dan perdana menteri.

Eto'o memulai karir bersama Real Madrid namun terkenal sejak bergabung dengan Barcelona, sebelum pindah ke Inter Milan, Chelsea dan Everton.

Pada 2005 ketika bermain untuk Barcelona, Eto'o diejek oleh para pendukung Real Zaragoza yang berteriak seperti kera kapan pun Eto'o membawa bola.

Tahun berikutnya, ketika dia lagi-lagi diejek pendukung Zaragoza, Eto'o keluar lapangan dan berkata kepada wasit bahwa dia tak bisa melanjutkan pertandingan sebelum rekan-rekan satu timnya membujuk dia untuk menyelesaikan pertandingan.

Eto'o sudah tiga kali menjuarai Liga Champions, empat juara liga domestik dan Piala Dunia Antar Klub.

Kini pensiun dari timnas, dia menjadi pencetak gol terbanyak Kamerun dengan 56 gol dari 118 kali memperkuat timnas, dan dua kali menjuarai Piala Afrika serta sata kali medali emas Olimpiade, demikian AFP.