Pemerintah naikkan harga beli gabah, tapi tunggu waktu yang pas
6 Maret 2015 14:39 WIB
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) dan Gubernur Jatim Soekarwo (kedua kanan) memanen padi menggunakan mesin panen padi (combine harvester) di Jetis, Kab. Ponorogo, Jatim, Jumat (6/3). (ANTARA FOTO/Siswowidodo)
Ponorogo (ANTARA News) - Pemerintah akan menaikkan harga beli gabah dari petani untuk meningkatkan kesejahteraan petani, kata Presiden RI Joko Widodo usai panen raya di Dukuh Jetis, Desa Jetis Kabupaten Ponorogo, Jumat siang.
"Akan ada perubahan harga gabah, tetapi menunggu timingnya pas, jangan sampai merugikan petani," kata Presiden.
Presiden mengatakan kenaikan itu akan dilakukan dan sesuai dengan kondisi yang ada.
Sementara terkait stok nasional, Presiden mengatakan persediaan beras nasional dalam kondisi baik.
"Kemarin kita gelontorkan untuk raskin 300.000 ton untuk operasi pasar 100.000 ton. Nanti kalau pasar masih kurang gelontorkan lagi," katanya.
Ia memastikan berapa pun stok yang dibutuhkan akan disiapkan.
"Apalagi ini sekarang sudah mulai panen, Bulog, saya kira pada minggu ke-3 atau akhir bulan ini, sudah mulai beli dari petani, sudah serap dari petani," tegasnya.
(P008*J008)
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015
Tags: